PORTAL BANDUNG TIMUR – Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana atau PVMBG Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral terus memantau aktivisan gunung api Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Sepanjang Minggu 4 Februari 2024 dinihari hingga siang telah terjadi 48 kali erupsi atau gempa letusan dibarengi dengan peristiwa kegempaan yang masih perlu diwaspadai.
Sebagaimana mengutip laporan petugas pengamat gunung Semeru Gufron Alwi, sejak Minggu 4 Februari 2024 pukul 00.00 WIB hingga 12.00 WIB gunung Semeru telah mengalam 48 kali gempa letusan atau erupsi dengan aplitudo 10 hingga 22 milimeter dan lama kegempaan 51 hingga 165 detik.
Selain itu gunung Semeru juga mengalami 4 kali gempa harmonik, 2 kali gempa tektonik, gempa guguran, gempa hembusan serta gempa vulkanik. Sementara sehari sebelumnya, Sabtu 3 Februari 2024 mengalami 23 kali gempa letusan atau erupsi, sekali gempa susulan juga 2 kali gempa hembusan, 3 kali gempa harmonic dan sekali gempa guguran dan hembusan.
Baca Juga: Waspada ! Gunung Semeru Kembali Batuk, Berpotensi Banjir Lahar dan Awan Panas
Masih tingginya aktivitas gunung api Semeru, masyarakat dihimbau untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
Masyarakat juga diingatkan untuk tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawahatau puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu atau pijar.
Mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungaiataulembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.***