Jangan Sekedar Dikenang, Pergerakan Raden Dewi Sartika  Patut Dicontoh

4 Mei 2021, 05:51 WIB
Patung dan Monumen Raden Dewi Sartika di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung sebagai penanda untuk mengingat jasa Pahlawan Nasional Pendidikan Raden Dewi Sartika. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR -  Sosok Pahlawan Nasional perintis pendidikan untuk kaum perempuan di Jawa Barat, khususnya Kota Bandung, Raden Dewi Sartika, sangat besar jasanya untuk dunia pendidikan. Banyak masyarakat belum mengetahui sosok patung di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung.

Pada momen peringatan Hari Pendidikan Nasional, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung merenovasi patung Rade Dewi Sartika di Taman Dewi Sartika Balai Kota Bandung. Renovasi dilengkapi dengan menambahkan prasasti berisi gagasan pengajaran Raden Dewi Sartika.

"Kita dituntut untuk mereview, di tataran Sunda kita punya seorang inohong (tokoh) pendidikan yang sangat luar biasa. Jadi yang datang tidak hanya sekedar melihat, tetapi mereka bisa mengetahui dengan membaca pesan-pesan penting dari beliau," Wali Kota Bandung, Oded M. Danial meresmikan prasasti patung Dewi Sartika.

Baca Juga: Mungkinkah, Kota Bandung Nail Level Kota Layak Anak Utama

Disampaikan Oded M. Danial,  Raden Dewi Sartika merupakan Pahlawan Nasional yang pada tahun 1904 tepatnya 16 Januari, mendirikan Sakola Isteri yang merupakan sekolah perempuan pertama di Bandung. “Saat ini, sekolah yang terletak di Jalan Kautamaan Isteri No.12 Kota Bandung tersebut telah ditetapkan pemerintah sebagai situs sejarah serta menjadi SD Swasta Dewi Sartika dan SMP Swasta Dewi Sartika,” ujar Oded M. Danial.

Selain menjadikan Sekolah Dewi sartika sebagai bangunan cagar budaya, Pemkot Bandung menurut Oded M. Danial, juga menyematkan nama Raden Dewi Sartika sebagai nama jalan dan taman di Kota Bandung.

Dikatakan Oded M. Danial,  Menurutnya, sosok Dewi Sartika bukan hanya sekadar tokoh pendidikan, melainkan dengan gagasan yang dimilikinya mampu melawan penjajah dan akhirnya berhasil mendapat penghargaan Bintang Emas dari pemerintah Hindia Belanda pada masa itu.

Baca Juga: Usai Pengajian 54 Warga Sukajadi di Kecamatan Cibinong Cianjur Terpapar Covid-19

Oleh karenanya, Oded M. Danial meminta kepada generasi muda untuk meneruskan perjuangan Dewi Sartika dalam membangun pendidikan karakter. Sehingga bisa menjadi pribadi bermanfaat baik bagi dirinya sendiri maupun orang banyak.

"Melawan penjajah bukan hanya sekedar oleh fisik dan senjata saja, tapi dia memiliki gagasan yang luar biasa, melawan penjajah yaitu membangun pendidikan karakter. Pendidikan karakter harus terus ditumbuhkan, karena dengan karakteristik, bangsa ini menjadi bangsa yang kuat," pungkas Oded M. Danial.

Sementara Dini Dewi Krisna salah seorang cucu Raden Dewi Sartika sangat berharap, adanya prasasti bisa memberi pengetahuan kepada pengunjung. Sehingga warga yang berkunjung ke Taman Dewi Sartika bisa mencontoh sosok Dewi Sartika.

Baca Juga: Nekat Mudik Naik Travel Gelap, Terpaksa Satlantas Polresta Bandung Mengamankan

"Prasasti ini bukan hanya sebagai lambang tapi sebagai contoh, perjuangan ibu Dewi Sartika untuk diikuti oleh generasi penerus. Karena di umur 9 tahun beliau membantu perempuan untuk pintar dan berhasil mendirikan sekolah di masa penjajahan Belanda," terang Dini Dewi Krisna yang juga Ketua Yayasan Awika (Ahli Waris Pahlawan Nasional Dewi Sartika).

Sementara itu, Iwan Kurniawan, cicit Dewi Sartika meminta khususnya kepada warga Bandung untuk sama-sama merawat dan menjaga prasasti agar tidak ada aksi vandalisme maupun pencurian. Prasasti Rd. Dewi Sartika merupakan aset bersama milik warga Bandung.

"Secara umum, apa yang ditulis di sana, keluarga sudah menyepakati untuk ditampilkan di area Balai Kota untuk dinikmati sebagai edukasi publik. Kami dari keluarga ingin sosok ibu Dewi Sartika lebih banyak dikenal oleh generasi muda, profil Ibu Dewi Sartika bisa menjadi panutan bagi kita semua," pungkas Iwan Kurniawan. (iwan rukwanda)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler