Sudah 70 Persen Pendidik dan Tenaga Pendidik di Kabupaten Bandung di Vaksin

- 17 Mei 2021, 17:11 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Juhana saat memberikan keterang pers terkait persiapan  pembelajaran tatap muka di sekolah.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung H. Juhana saat memberikan keterang pers terkait persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Dinas pendidikan Kabupaten Bandung H. Juhana menyatakan, pembelajaran tatap muka di sekolah di Kabupaten Bandung diagendakan dilaksanakan pada Juli 2021 mendatang. Untuk mendukung penyelenggara pendidikan sudah mempersiapkan pola pembelajaran, termasuk sarana dan prasarana yang menerapkan protokol kesehatan Covid-19. 

"Kemudian guru sudah 70 persen divaksin Covid-19. Artinya sudah ada kesiapan pembelajaran tatap muka, sambil menunggu 100 persen guru divaksin," terang Juhana kepada wartawan di Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung di Soreang, Senin 17 Mei 2021.

Menurut Juhana, dengan adanya kesiapan dalam pelaksanaan belajar tatap muka itu, pihaknya sedang menunggu kebijakan SKB Kementerian, mulai dari Kementerian Pendidikan, Kementerian Agama, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Dalam Negeri.

Baca Juga: Nolak, Bupati dan Wakil Bupati Bandung Ditawari Mobil Dinas Baru 

"Tidak kalah pentingnya menunggu instruksi Menteri Dalam Negeri, terkait dengan kondisi perkembangan pandemi Covid-19," kata Juhana.

Dikatakan Juhana, pola pembelajaran tatap mukanya itu, yaitu dengan cara terbatas dan dinamis. Artinya terbatas adalah terbatas harinya,  terbatas jumlah jam pembelajarannya dan terbatas jumlah siswanya.

"Karena terbatas tadi, belajar tatap mukanya ada yang shif pagi dan ada juga shif siang," kata Juhana.

Untuk tahap pertama pembelajaran tatap muka, imbuh Juhana, pada Minggu pertama, pembelajarannya hanya satu atau dua hari saja. "Tahap satu siswanya 10 orang per kelas. Pada tahap satu itu, jumlah jamnya 50 persen. Kalau jumlah jamnya, biasanya satu jam itu 40 menit, artinya pembelajaran tahap pertama 20 menit," ujar Juhana.

Baca Juga: KESRAK, Upaya Memupuk Kecintaan Masyarakat Pada Budaya Lokal

Dikatakan Juhana, jika tahap pertama lolos, naik ke tahap kedua ada peningkatan atau penambahan. "Mulai dari penambahan harinya, yaitu menjadi tiga hari per Minggu. Kemudian jumlah siswanya bisa menjadi 15-20 orang per kelas. Jam pembelajarannya pun ditambah menjadi 30 menit sambil melihat perkembangan," ujar Juhana.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x