Een Herdiani, ISBI Bandung Bangkit Membumi untuk Pertiwi

- 7 Oktober 2021, 18:09 WIB
 Rektor ISBI Bandung Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum.
Rektor ISBI Bandung Prof. Dr. Een Herdiani, S.Sen., M.Hum. /Foto Humas ISBI Bandung/

Selain itu, ISBI Bandung melakukan kajian-kajian yang bersumber pada tradisi lokal untuk menghasilkan pengetahuan seni budaya sebagai bahan pengembangan keilmuan secara holistik. Kekuatan lokal dielaborasi menjadi produk kreatif yang mampu memenuhi kebutuhan industri budaya.

Target  tahun 2021 adalah ISBI Bandung sebagai Centre of Creativity based on Management and networking. “Target yang harus dicapai cukup banyak, namun kita sadari bahwa kondisi pandemi, acukup memberi pengaruh, pada aktivitas civitas akadedemika,  namun demikian capaian yang signifikan ditahun 2020-2021 adalah bagaimana pengembangan  networking semakin terbuka,” ujar Een Herdiani.

Baca Juga: PeduliLindung Diyakini Meningkatkan Kepercayaan dan Keamanan Konsumen

Dengan adanya kebiasaan baru penggunaan teknologi komunikasi menurut Een Herdiani, dosen-dosen maupun mahasiswa dapat mengikuti event-event internasional dengan mudah. Para dosen banyak yang terlibat dalam berbagai seminar internasional bahkan menjadi pengajar di beberapa universitas di luar negeri.  

Demikian halnya dengan program rutin ISBI Bandung dengan mengadakan kelas jaipongan yang diselenggarakan oleh Atikbud RI di Washington DC. Pembelajaran sudah berjalan  selama dua semester dan telah dilakukan show case tari jaipongan tersebut. Kegiatan ini mendapat apresiasi yang tinggi dari masyarakat pecinta seni budaya Indonesia juga di Amerika Serikat.

Capaian yang sangat disyukuri tahun ini adalah terakreditasinya institusi dengan nilai Baik sekali. Akreditasi merupakan hal penting yang tidak boleh diabaikan. Akreditasi ini sangat memberi pengaruh terhadap berbagai hal, pada lulusan mahasiswa, pada peluang kerja, termasuk juga program-program kompetitif di pusat yang seringkali menjadikan akreditasi ini sebagai persyaratan.

“Sementara akreditasi program studi, dari 11 program studi di ISBI Bandung ini tinggal satu prodi yang masih proses akreditasi yaitu Tari Sunda. Pada tahun ini pula ISBI Bandung sedang memproses kembali pengususulan program S3, karena sempat tertunda dengan kurangnya Guru Besar,” pungkas Een Herdiani yang berharap Rencana Straegis ISBI tahun kedua dapat tercapai. (heriyanto)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah