PORTAL BANDUNG TIMUR - Jumlah siswa dan guru peserta Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di Kota Bandung terkonfirmasi positif Covid-19 terus bertambah. Per Selasa 2 November 2021 tercatat 244 siswa dan 21 guru terkonfirmasi positif Covid-19 dan 54 sekolah kembali melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
“Hingga hari ini berdasarkan hasil sampel tercatat 265 orang peserta PTM terbatas yang terkonfirmasi positif Covid-19 atau 3.2 persen. Sementara peserta yang terkonfirmasi negatif sebanyak 7.892 atau 96,8 persen," terang Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Ahyani Raksanagara kepada wartawan, Selasa 2 November 2021.
Disampaikan Ahyani Raksanagara, jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan tes PCR sebanyak 214 sedangkan jumlah sampel yang sudah diperiksa sebanyak 8.157. “Total sekolah yang memiliki hasil tes PCR diatas 5 persen sebanyak 54 sekolah, 1 hingga 5 persen 53 sekolah dan 0 persen 107 sekolah,” ujar Ahyani Raksanagara.
Baca Juga: Perlu Cara Baru Mengajarkan Praktikum Lab di Tengah Pandemi
Semenatara Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan jumlah siswa dan guru yang positif Covid-19 saat ini tidak mengharuskan PTM terbatas dihentikan total. Terlebih kondisi kesehatan siswa dan guru dalam keadaan ringan dan tidak mengarah ke berat sehingga relatif stabil.
"Muncul angka sekitar 3 sekian persen artinya saya melihat sesuai ketentuan aturan tidak harus PTM terbatas dihentikan tapi putusan di Pak Wali," ujar Ema Sumarna.
Dikatakan Ema Sumarna, berdasarkan ahli epidemologi saat ini masa inkubasi Covid-19 selama 10 hari. Jika melewati tersebut tidak terjadi keluhana maka siswa dan guru dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas kembali dan tidak akan melakukan tes kembali.
Baca Juga: PPKM Jawa dan Bali di Lanjut Dua Pekan Lagi, Ini Level Daerah di Jawa Barat
Menurut Ema Sumarna, saat ini total 54 sekolah yang harus menghentikan PTM sementara selama 15 hari akibat kasus Covid-19 di atas 5 persen. “Apabila tidak terdapat kenaikan kasus maka setelah 15 hari sekolah dapat kembali menggelar PTM,” tambah Ema Sumarna.
Ditegaskan Ema Sumarna, Pemkot Bandung melalui Dinkes akan terus melaksanakan surveilans. “Namun wacana seluruh siswa dan guru di semua sekolah di tes PCR relatif sulit dilakukan. sebab pihaknya keterbatasan alat tes PCR,” ujar Ema Sumarna seraya menambahkan bahwa proses trasing pun dilakukan kepada keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak erat. (heriyanto)***