UKM Besma Unfari, Tepis Cara Sukses  Instan Mahasiswa Dalam Proses Berkesenian

- 28 Mei 2023, 20:44 WIB
Mahasiswa calon anggota baru UKM Besma Unfari saat mengikuti pembekalan yang berlangsung di Villa Bukit Maranti,  Kampung Pasirangin Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.
Mahasiswa calon anggota baru UKM Besma Unfari saat mengikuti pembekalan yang berlangsung di Villa Bukit Maranti, Kampung Pasirangin Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung. /Foto: Portal Bandung Timur/Ari Prianto Teguh/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Membangun organisasi kemahasiswaan terbilang susah-susah gampang. Terlebih proses membangun organisasi tersebut bersamaan dengan hadirnya tantangan era digital.

Kalangan anak muda kampus, lebih suka memilih cara instan dalam memperoleh capaian berkegiatan. Sementara, organisasi kemahasiswaan meniscayakan adanya proses bagi mahasiswa dalam mencapai keberhasilan atau kesuksesan tertentu.

Pendamping Organisasi Kemahasiswaan atau Unit Kegiatan Mahasiswa Bengkel Seni Mahasiswa Universitas Al Ghifari (UKM Besma Unfari), Yuliyanti Astuti, menepis cara sukses instan mahasiswa dalam berkesenian.

Pihaknya mengemukakan hal tersebut dalam kesempatan memberikan  pembekalan bagi mahasiswa calon anggota baru UKM Besma Unfari, bertempat di Villa Maranti, Kampung Pasirangin Desa Cilengkrang Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung.

Baca Juga: Tantang Generasi Z di Bulan Suci Ramadan, BEM Unfari Gelar Ramadan Event 1444 Hijriah

"Berkreasi dalam organisasi atau kelompok kesenian itu tidak mungkin dibangun dengan cara instan, segalanya perlu proses. Karya seni dihasilkan dari sebuah usaha keras dan kesungguhan membangun berbagai potensi hingga talenta diantara para personil yag ada. Kualitas hasil sebuah pertunjukan, misalnya, akan sangat bergantung kepada soliditas dan loyalitas seluruh anggota selama mengikuti proses berkarya," ujar Yuliyanri Astuti.

Lebih lanjut, kata Yuliyanti Astuti, semanagat membangun soliditas dan loyalitas berkreasi harus menjadi bagian pembangunan sejarah kelompok kesenian. Dengan kata lain, membangun habit atau kebiasaan berproses secara kolektif, memudahkan setiap elemen organisasi dalam meraih ketercapaian berkreasi secara optimal.

"UKM Besma Unfari sudah dua puluh tahun lebih berdiri. Sebuah hitungan waktu panjang membangun sebuah kelompok kesenian kampus. Eksistensinya memberikan sumbangsih besar kepada kehidupan kampus juga manfaat banyak kepada setiap anggotanya. Tiap tahun selalu menerima anggota baru. Dalam setiap kesempatan tersebut rasa kebersamaan selalu menjadi bagian terdepan dalam membangun kelompok," ungkap Yuliyanti Astuti.

Baca Juga: Program Kampus Mengajar Makin Banyak Diminati Oleh Mahasiswa

Lebih terang, Yuliyanti Astuti mengemukakan, bahwa kampus sebagai kawah candradimuka pembangunan generasi penerus bangsa terutama dalam hal pembangunan budaya, seyogiannya membuka kesempatan berkreasi dan ekspolorasi kepada para mahasiswa sesuai perkembangan pendidikan dan kehidupannya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x