Herawati, Perlu Sikap Positif bagi Penutur Muda Bahasa Sunda  

- 30 Juni 2023, 22:42 WIB
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. Herawati, S.S. berfoto bersama dengan  Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SMP Se-Jawa Barat dan Banten.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. Herawati, S.S. berfoto bersama dengan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SMP Se-Jawa Barat dan Banten. /Portal Bandyng Timur/may nurohman/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Guru bahasa Sunda memerlukan kebaruan dalam upaya meningkatkan jumlah penutur muda. Salah satunya dengan menumbuhkan sikap positif bagi para penutur muda yang dapat diterapkan dengan membiarkan para siswa memilih materi yang mereka sukai.

Siswa tidak seharusnya dituntut serbabisa dalam materi bahasa Sunda, melainkan fokus pada hal yang mereka senangi. “Oleh karena itu, kami berharap pelaksanaan Revitalisasi Bahasa Daerah tahun 2023 akan lebih baik lagi, yaitu dengan memberikan nuansa dan warna baru,” jelas Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. Herawati, S.S.

Hal tersebut disampaikan  Herawati pada penutupan kegiatan Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SMP Se-Jawa Barat dan Banten. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 25 –28 Juni 2023 di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung.

Baca Juga: WADUH, Setiap Tahun 200 Ribu Penutur Bahasa Sunda Raib dalam 10 Tahun 2 Juta Penutur Bahasa Sunda Berkurang

Pelatihan tersebut didikuti oleh 125 peserta, para guru bahasa Sunda perwakilan kota dan kabupaten di Jawa Barat, serta beberapa perwakilan kabupaten dari Provinsi Banten. Para peserta mendapat pelatihan tujuh materi yang disampaikan oleh para narasumber, yaitu materi membaca dan menulis aksara Sunda, menulis cerita pendek (nulis carpon), membaca puisi (maca sajak), mendongeng, pidato (biantara), tembang pupuh, dan komedi tunggal (borangan).

Setelah mendapat pelatihan, para peserta diharapkan dapat menyampaikannya kembali kepada guru sejawat. Kemudian semua guru akan mengimbaskannya kembali kepada siswa sesuai dengan minat mereka.

Pada pembukaan acara, Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, menyampaikan bahwa keberhasilan Revitalisasi Bahasa Daerah dalam tiga tahun terakhir memiliki sedikitnya tiga tantangan.

Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. HerawatiPeserta Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SMP Se-Jawa Barat dan Banten mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung.
Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat, Dr. HerawatiPeserta Pelatihan Guru Utama Revitalisasi Bahasa Daerah untuk Tunas Bahasa Ibu Jenjang SMP Se-Jawa Barat dan Banten mengikuti rangkaian kegiatan yang berlangsung di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung.
“Tantangan pertama, kondisi politik tidak selalu sama. Apalagi kita sekarang berada di tahun politik, dan tahun depan dipastikan akan ada pergantian presiden dan kabinet. Apakah kebijakannya akan sama? Kita tidak tahu,” kata Prof. Aminudin.

Sementara tantangan kedua adalah perhatian dari masyarakat dan pemerintah daerah juga berubah-ubah. Jika tren perhatian pada bahasa daerah saat ini sedang baik, maka harus dipertahankan. Ketiga, harus selalu ada inovasi dalam Revitalisasi Bahasa Daerah, tidak monoton dari tahun ke tahun.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x