Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2021 telah hasilkan 11 butir rekomendasi dari diskusi dengan beberapa pihak terkait. Festival Tunas Bahasa Ibu menjadi salah satu kegiatan puncak sebagai upaya penguatan revitalisasi bahasa daerah.
Hal tersebut disampaian Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Prof. E. Aminudin Aziz, M.A., Ph.D., terkait rangkaian kegiatan pelatihan revitalisasi bahasa daerah yang telah diselenggarakan sejak awal Juli lalu pada pembukaan Pelatihan Revitalisasi Bahasa Daerah yang akan berlangsung hingga 27 Juli 2022 di Hotel Sutan Raja, Soreang Kabupaten Bandung.
Dikatakan Aminudin Aziz, Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2021 telah menghasilkan 11 butir rekomendasi. Dalam diskusi yang diselenggarakan bersama Dinas Pendidikan, maestro atau para ahli setiap bidang mata lomba, dan guru-guru setingkat SD dan SMP.
Baca Juga: Iwan Gunawan, Seni Bukan Hanya Sekedar Menyalurkan Hobi dan Kesenangan
Rekomendasi yang diperoleh dalam diskusi di Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2021 akan dilaksanakan atau diimplementasikan di daerah masing-masing. Hal ini sebagai upaya penguatan revitalisasi bahasa daerah salah satu kegiatan puncaknya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu.
“Ini kegiatan pelatihan ketiga atau terakhir setelah pelatihan dengan para pengawas dari Dinas Pendidikan dan guru utama SD se-Jawa Barat. Balai Bahasa Provinsi Jawa Barat akan melakukan pemantauan terkait penyelenggaraan revitalisasi bahasa daerah sebagai tindak lanjut dari kegiatan pelatihan ini. Pemantauan akan dilakukan hingga awal bulan November 2022, atau menjelang pelaksanaan Festival Tunas Bahasa Ibu tahun 2022,” ujar Aminudin Aziz.
Pada tahun 2021, Festival Tunas Bahasa Ibu diselenggarakan di tiga provinsi, meliputi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sulawesi Selatan.
“Selanjutnya di tahun 2022 akan diselenggarakan di 12 provinsi. Selain itu, pada tahun 2023 Indonesia juga dicanangkan akan menjadi co-organizer pada acara International Mother Language Day yang diselenggarakan oleh UNESCO. kegiatan tersebut direncanakan untuk dapat diselenggarakan pada bulan Februari bertepatan dengan Peringatan Hari Bahasa Ibu,”pungkas Aminudin Aziz. (may nurohman)***
