Iwan Gunawan, Seni Bukan Hanya Sekedar Menyalurkan Hobi dan Kesenangan

- 25 Juli 2022, 19:35 WIB
Dua orang anak pengunjung Pameran Seni Rupa Anak bertajuk Children’s Miracle yang diselenggarakan Pilar Art Club dalam rangka Hari Anak Nasional 2022 bertempat di Galeri Thee Huis Taman Budaya Jawa Barat, saat menuangkan cat di kanvas ekspresi.
Dua orang anak pengunjung Pameran Seni Rupa Anak bertajuk Children’s Miracle yang diselenggarakan Pilar Art Club dalam rangka Hari Anak Nasional 2022 bertempat di Galeri Thee Huis Taman Budaya Jawa Barat, saat menuangkan cat di kanvas ekspresi. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kegiatan berkesenian pada masa sekarang ini bukan hanya sekedar kegiatan untuk mengisi waktu luang ataupun menyalurkan hobi serta kegemaran. Bila dilakukan secara bersungguh-sungguh dapat menjadi sarana mengasah empati dan aktivitas imajinasi serta kreativitas.

“Paradigma sekarang ini sudah berubah. Kalau dulu menggeluti seni hanya sekedar kesenangan untuk menyalurkan hobi ataupun mengisi waktu luang, tetapi kini aktivitas berkesenian sudah menjadi sarana dalam melatih dan mengasah perasaan bahkan disejumlah negara, seni seperti halnya melukis atau menggambar sudah dijadikan sarana pengobatan bagi penderita penyakit tertentu,” ujar Iwan Gunawan Pejabat Fungsional Budaya Ahli Muda di UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Senin 25 Juli 2022, disela menyaksikan karya gambar dan lukis anak-anak di Galeri Thee Huis Taman Budaya Jawa Barat.

Melukis merupakan salah satu kegiatan yang menyenangkan bagi siapa pun. Di masa pandemi seperti ini, melukis dapat menjadi alternatif kegiatan bagi para orang tua untuk membelajarkan anak dan mendekatkan diri pada anak di rumah.

Baca Juga: Belum Bisa Diakses Oleh Umum, Layanan KTP Digital Kota Bandung Hanya Untuk Kalangan Terbatas

Melukis adalah cara paling sederhana bagi anak-anak untuk memperlihatkan perasaannya. Melukis menjadikan anak merasa bebas dalam mengembangkan imajinasi dan keterampilan berpikir kreatifnya.

"Melukis ataupun menggambar bukan hanya hasil yang mencerminkan karakter, emosi, dan kecerdasan tetapi juga citra kepribadian yang terdiri dari unsur-unsur yang dialami. Setiap lukisan sebagai teka-teki simbolis, mengekpresikan mood pelukis dan caranya bertindak atau bereaksi secara tidak sadar," papar Iwan Gunawan

Kata Iwan Gunawan, menurut sejumlah terori, melukis ataupun menggambar merupakan kegiatan menggambar yang fungsinya mengarah pada ekspresi seni murni secara bebas dan tidak selalu terkait pada ketentuan-ketentuan. Melukis dan menggambar adalah proses mengungkapkan ide atau gagasan melalui unsur pigmen atau warna di atas kanvas atau kertas, dalam hal ini warna merupakan unsur yang utama.

Sejumlah pengunjung mengapresiasi karya lukis dan gambar anak-anak pada  Pameran Seni Rupa Anak bertajuk Children’s Miracle bertempat di Galeri Thee Huis Taman Budaya Jawa Barat
Sejumlah pengunjung mengapresiasi karya lukis dan gambar anak-anak pada Pameran Seni Rupa Anak bertajuk Children’s Miracle bertempat di Galeri Thee Huis Taman Budaya Jawa Barat
Selama ini orang dewasa, khusus para orang tua menurut Iwan Gunawan, melihat karya gambar ataupun lukis anak hanya akan diapresiasi bila gambar atau lukisan sesuai dengan bentuk aslinya ataupun komposisi warna yang menarik dan mudah dipahami. “Padahal, seni lukis dan gambar merupakan sarana ekpresi mengungkap emosional anak yang sangat bagus dan menarik untuk dilakukan anak-anak saat ini,” ujar Iwan Gunawan.

Dikatakan Iwan, selama ini anak-anak telah terlalu dibebani dengan berbagai kegiatan sekolah yang berhubungan dengan science. “Orang tua akan merasa sangat bangga bila anaknya mendapat nilai bagus untuk pelajaran matematika, bahasa Inggris dan lainnya, tapi sangat sedikit orang tua yang mengapresiasi karya lukis dan gambar anak-anaknya hingga mengakibatkan aktivitas dan kreativitas anak jadi terhambat,” tambah Iwan Gunawan.

Lanjut Iwan Gunawan, banyak orang tua yang merasa anaknya gagal bila tidak dapat menggambar atau melukis seperti aslinya, atau membuat komposisi yang menarik menurut mereka. Mereka tidak menyadari kalau apresiasi yang diberikan menghambat kreativitas dan ekspresi anak dalam berkarya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah