Hari Bahasa Ibu, Mieling Basa Indung di Bandung Kamana Paramentah

- 21 Februari 2022, 21:29 WIB
Anak-anak dari Sanggar Seni Bongkeng Arts Space, secara bergantian membaca Carpon Basa Sunda saat memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional Senin 19 Februari 2022.
Anak-anak dari Sanggar Seni Bongkeng Arts Space, secara bergantian membaca Carpon Basa Sunda saat memperingati Hari Bahasa Ibu Internasional Senin 19 Februari 2022. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Badan dunia United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) telah menetapkan tanggal 21 Februari sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional. Sejak 22 tahun lalu atau tepatnya sejak tahun 2000 Unesco di Vancouver Kanada menetapkan International Mother Language Day sebagai bentuk penyelamatan terhadap bahasa daerahdari kepunahan.  

Hal yang cukup mengelitik dari Hari Bahasa Ibu Internasional yang jatuh pada hari Senin 21 Februari 2022 adalah cuitan dari Presiden RI Joko Widodo melalui twitternya.”Untuk Anda semua di seluruh Tanah Air; pripun kabare? Indonesia sungguh kaya akan keragaman, dihuni lebih seribu suku bangsa uang berbicara dalam lebih 700 bahasa daerah dan bahasa ibu. Semuanya dipersatukan oleh bahasa Indonesia. Masihkah Anda berbahasa ibu sehari-hari?”. Cuaitan pada pukul 08.03 WIB hingga pukul 20.00 WIB telah diretweets oleh 2.158 orang dan di beri jempol oleh 14 ribu lebih.

“Hampir sudah 10 tahun ini gaung Hari Bahasa Ibu atau Mieling Basa Indung di Jawa Barat ini kurang begitu semarak. Kegiatan hanya diselenggarakan oleh komunitas-komunitas yang masih memiliki kepedulian akan kelestarian budaya daerah, sangat berbeda saat awal-awal bahasa daerah digaungkan UNESCO nyaris punah, pemerintah seakan berlomba-lomba menyelenggarakan kegiatan, tapi sejak muatan lokal pelajaran bahasa daerah dihilangkan, hilang juga berbagai kegiatan dan acara seremonial peringatan Hari Bahasa Ibu,” ujar Doddi Anggasubrata, salah seorang penggiat sastra daerah, disela kegiatan peringatan Mieling Basa Indung bersama anak-anak komunitas Bongkeng di Gang Kamasan II, Jalan Bojongkoneng Cikutra Kota Bandung, Senin 21 Februari 2022.

Di Jawa Barat ini menurut  Doddi Anggasubrata, Jawa Barat memiliki kekayaan bahasa daerah yang berbeda dengan provinsi lainnya. “Di Jawa Barat ini ada bahasa Sunda, Betawi Melayu dan Jawa Ora atau Pantura, belum lagi dialek atau logatnya hampir setiap daerah berbeda, tapi anehnya seperti tidak ada kegiatan yang begitu membumi sebagai suku Sunda, rasanya percuma ada peraturan daerah yang mengatur masalah bahasa, seni serta cagar budaya, kalau tidak ada implementasinya, dan rasanya percuma juga ada dinas atau instansi serta badan atau balai yang secara khusus menangani masalah seni budaya, tapi tiak pernah terdengar lagi program-programnya yang memiliki keberpihakan,” ujar Doddi Anggasubrata, yang kini lebih aktif membina komunitas disejumlah pelosok daerah.

Baca Juga: Kacang Kedelai Engan Turun, Mulai Hari Senin Ini Pegusaha dan Pengrajin Tahu Tempe Hentikan Produksi

Karenanya menurut Doddi Anggasubrata sangatlah wajar kalau belakangan ini komunitas-komunitas seni budaya asyik dengan kegiatan masing-masing dan memiliki sikap antipati terhadap kegiatan pemerintah karena hanya dianggap seremonial dan penggunaan serta penyerapan anggaran semata. “Karena  ya itu tadi,  sekarang ini seperti tidak ada lagi kegiatan pemerintah yang memiliki keberpihakan dan kegiatannya benar-benar membumi, dirasakan oleh semua yang terlibat, bukan hanya oleh pemerintah sendiri sebagai pemilik anggaran,” ujar Doddi Anggasubrata.

Hal senada disampaikan Deden Tresnawan selaku Direktur Bongkeng Arts Space yang memiliki jejaring di Asia Chanel dengan anggotaya yang lebih dari 20 negara, setiapkali menggelar kegiatan selalu terbentur dengan birokrasi. “Seringkali proposal yang disampaikan ke pemeintah dianggap permintaan bantuan pendanaan, padahal proposal diberikan ke pemerintah atau instansi terkait hanya permintaan rekomendasi atau pemberitahuan terkait kegiatan, seperti halnya kegiatan Mieling Basa Sunda, kita memberikan proposal sesuai prosedur karena kondisi saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 dan pelaksanaan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegatan Masyarakat), karena tidak ada respon akhirnya kegiatan tetap jalan,” ujar Deden Tresnawan.

Seorang anak Sanggar Seni Bongkeng Arts Space saat membaca puisi dalam bahasa Sunda pada  peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Senin 21 Februari 2022.
Seorang anak Sanggar Seni Bongkeng Arts Space saat membaca puisi dalam bahasa Sunda pada peringatan Hari Bahasa Ibu Internasional, Senin 21 Februari 2022.
Kegiatan Mieling Basa Indung yang diselenggarakan selama 5 jam nonstop di Bongkeng Arts Space diikuti oleh anak-anak sanggar maupun para orang tua dan warga. “Seperti halnya Hari Air, Hari Bumi, Hari Batik, Hari Angklung dan peringatan budaya lainnya, warga Bojong Koneng seakan sudah terbiasa memperingati seperi halnya Hari Kemerdekaan dan hari Pahlawan, pasti semuanya dikaitkan dengan pegelaran seni budaya,” ujar Deden Tresnawan.

Baca Juga: PENGUMUMAN, Malam Ini Ada Rekayasa Lalu Lintas di Simpang Soekarno Hatta - Kopo 

Acara dibukan dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian tarian dengan diiringi tembang Sunda. Setelah itu anak-anak menuliskan cerita dan juga puisi atau sajak berbahasa Sunda,  beberapa anak bergantian membaca carpon (carita pondok atau cerita pendek) serta puisi berbahasa Sunda, kemudian melakukan permainan anak atau permainan tradisional dengan menggunakan bahasa tutur bahasa Sunda.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x