Pasca Vaksinasi Covid-19 Anak di Wanaraja Meninggal, Dinkes Garut Lakukan Penyelidikan

- 24 Januari 2022, 17:16 WIB
Vaksinator menyuntikan vaksin kepada anak sekolah dasar.  TIm  Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut lakukan penelusuran anak sekolah SD kelas 4 di Kecamatan Wanaraja yang meninggal usi di vaksin.
Vaksinator menyuntikan vaksin kepada anak sekolah dasar. TIm Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Dinas Kesehatan Kabupaten Garut lakukan penelusuran anak sekolah SD kelas 4 di Kecamatan Wanaraja yang meninggal usi di vaksin. /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pemerintah Kabupaten Garut melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Garut melakukan penelusuran kebenaran tentang adanya seorang anak meninggal dunia pasca mendapatkan vaksinasi Covid-19. Penelusun dilakukan untuk membuktikan sebab-sebab kematian yang dialami anak pelajar kelas 4 Sekilah Dasar di Wanaraja Kabupaten Garut.

“Untuk kematian anak tersebut belum dapat kita pastikan apakah karena dampak dari vaksi atau karena sebab lainnya. Baru hari ini dari tim KIPI (kejadian ikutan pascaimunisasi) akan menelusuri dan mendiskusikan, kita juga belum bisa memberikan keterangan dari mana dan apa penyebabnya," terang Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Leli Yuliani saat dihubungi wartawan.

Berdasarkan keterangan sementara yang di dapat Dinkes Garut menurut Leli Yuliani, korban seorang anak perempuan pelajar kelas 4 SD yang mendapatkan vaksinasi di sekolahnya, Sabtu 15 Januari 2022). Korban mengaku pusing dan mengalami muntah-muntah dan dibawa ke Puskesmas Wanaraja pada 19 Januari.

Baca Juga: Resmi, Masyarakat Penutur Bahasa Sunda Adukan Arteria Dahlan ke DPR RI

“Jarak dari setelah divaksin 5 hari dan dibawak ke Puskesmas Wanaraja. Setelah mendapatkan penanganan dokter, kondisi kesehatannya mulai membaik. Tapi pada tanggal 21 Januari 2022 pasien kembali mengalami muntah-muntah di bawa ke lab untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut, namun pada sore hari kondisinya menurun dan pukul 17.30 WIB meninggal dunia,” terang Leli Yuliani.

Berdasarkan laporan menurut Leli Yuliani, saat pemeriksaan kesehatan sebelum di vaksin kondisi anak tersebut sehat dan dinyatakan boleh divaksin Covid-19. “Hingga kini masih terus kita lakukan penyelidikan mengenai sebab-sebab kematiannya, apakah benar karena di vaksin atau sebab lainnya,” ujar Leli Yuliani.

Sementara berdasarkan data dari Dinkes Kabupaten Garut sedikitnya ada 10 anak yang mengalami kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI) usai divaksinasi Covid-19. Anak-anak tersebut mendapatkanperawatan medis secara intensif di rumah saki dan hingga kini sebagian anak sudah sehat. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah