Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Penanganan gempa Cianjur telah memasuki fase transisi darurat ke pemulihan dari sebelumnya fase tanggap darurat bencana. Pembersihan puing-puing material gempa perlu dilakuan dengan cepat baik oleh pemerintah pusat, daerah dan pihak terkait lainnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur melalui Surat Keputusan Bupati Cianjur dengan nomor 360/KEP.420-BPBD/2002 menyatakan fase tanggap darurat bencana gempa bumi sudah berakhir. Terhitung mulai 21 Desember 2022 hingga 20 Maret 2023 penanganan gempa bumi di wilayah Kabupaten Cianjur memasuki fase transisi darurat ke pemulihan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau langsung perkembangan penanganan gempa Cianjur. Bersama jajaran BNPB Suharyanto menggunakan motor meninjau beberapa titik rumah warga terdampak yang sedang dalam proses pembersihan material yang dilakukan menggunakan alat berat maupun tenaga manusia.
Baca Juga: Wali Kota Bandung Kumpulkan Camat se Kota Bandung, Karena Ada Kasus
"Di sini sudah bagus, sudah banyak yang beres puingnya. Pembersihan puing dengan menggunakan alat berat sangat membantu mempercepat pembersihan," ujar Suharyanto saat mengunjungi pemukiman warga di Kecamatan Cugenang Cianjur.
Setelah meninjau wilayah Kecamatan Cugenang, titik lokasi selanjutnya ialah Kampung Cibileng Hilir wilayah Kecamatan Gekbrong. Dirinya menyusuri permukiman warga yang aksesnya terbatas dan tidak bisa dilalui alat berat, sehingga mempersulit proses pembersihan material.
"Kalau lokasinya tidak bisa dilewati alat berat, harus segera menambah personil untuk membersihkan secara manual," ujarnya.
Baca Juga: Ribuan Guru PAI Ikuti ToT
Pembersihan puing-puing material gempa perlu dilakuan dengan cepat baik oleh pemerintah pusat, daerah dan pihak terkait lainnya.
BNPB masih terus mendampingi pemerintah daerah Cianjur dengan tetap menerjunkan tim, antara lain dengan tugas memasang tenda bagi warga yang membutuhkan, baik itu memasang tenda baru ataupun menggantikan tenda yang sudah rusak akibat faktor cuaca.
