701 Sekolah Rusak, Disdikpora Cianjur Masih Menunggu Kepastian Usulan Relokasi

- 28 Desember 2022, 20:15 WIB
Akib Ibrahim Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, saat memberikan keterangan pers Rabu 28 Desember 2022.
Akib Ibrahim Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, saat memberikan keterangan pers Rabu 28 Desember 2022. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasca gempa bumi Cianjur berkekuatan magnitudo 5,6  yang terjadi pada 21 November 2022 lalu mengakibatkan ratusan bangunan sekolah mengalami kerusakan. Banyak sekolah yang harus direlokasi ke tempat lain karena berada di jalur patahan gempa.

Namun Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, masih kesulitan menentukan kebijakan sekolah mana saja yang harus direlokasi karena masih sebatas usulan. Selain itu untuk merelokasi sekokah tidak mudah dan anggaran yang besar.

"Kalau usulan untuk relokasi sudah ada, tapi relokasi tidak mudah, harus membutuhkan lahan baru dan koordinasi dengan berbagai pihak. Termasuk penyiapan anggaran yang cukup besar," kata Akib Ibrahim Pelaksana tugas (Plt) Kepala Disdikpora Kabupaten Cianjur, Rabu 28 Desember 2022.

Baca Juga: Badan POM Cabut Izin Edar Obat  6 Perusahaan Farmasi Pembuat Sirup Obat

Menurut Akib Ibrahim, pihaknya sudah menerima usulan relokasi bangunan sekolah yang berada di daerah rawan gempa. Namun, sampai saat ini belum ada informasi lebih lanjut menyangkut penetapan relokasi. Berdasarkan informasi, wilayah rawan gempa berada di 9 desa tersebar di 3 kecamatan. Patahan atau sesarnya membentang sepanjang lebih kurang 9 kilometer.

"Kami belum mendapatkan info spesifik sehingga belum tahu wilayah-wilayah mana saja yang harus direlokasi. Hanya informasinya yang tak boleh dibangun itu 10 meter ke kiri dan ke kanan dari titik patahan gempanya. Kami menunggu prosesnya yang nanti akan disampaikan para ahli," ujar Akib Ibrahim.

Semantara itu dari data Disdikpora Kabupaten Cianjur terdapat sebanyak 701 unit bangunan satuan pendidikan yang rusak terdampak gempa. Rinciannya, bangunan PAUD sebanyak 224 unit, SD sebanyak 238 unit, SMP sebanyak 68 unit, PKBM/LKP sebanyak 29 unit, SMA/SMK sebanyak 86 unit, SLB 4 unit, RA sebanyak 12 unit, MI sebanyak 15 unit, MTs sebanyak 18 unit, dan MA 7 unit.

"Untuk saat ini pembelajaran tetap berjalan dan yang terdampak kami menyediakan tenda-tenda untuk belajar, agar pelaksanaan pembelajaran tetap berjalan. Sedangkan mengenai teknis relokasi dan sebagainya sambil berjalan kita evaluasi bersama-sama," pungkasnya. (dani jatnika)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x