Network
PORTAL BADUNG TIMUR - Gempa bumi susulan atau aftershock berkekuatan magnitudo 2,9 mengguncang sejumlah wilayah di Kabupaten Cianjur Rabu 21 Desember 2022. Gempa bumi masih terus berlangsung melanda Kabuaten Cianjur masyarakat diminta waspada tidak mudah terpancing informasi menyesatkan.
“Pasca pengumuman Status Tanggap Darurat Bencana sudah berakhir dan tidak akan diperpanjang, masyarakat saat ini mulai berangsur kembali ke kampung halaman. Bahkan diantaranya yang masih memiliki rumah layak pakai atau katagori aman sudah kembali ke rumah,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Fatah Rizal, kepada Portal Bandung Timur, Rabu 21 Desember 2022.
Namun disaat masyarakat tengah membenahi puing-puing dan kotoran di rumah yang ditinggalkan selama sebulan pasca gempa bumi magnitudo 5,6 21 November 2022, gempa bumi kembali dirasakan masyarakat. Getaran gempa bumi sangat dirasakan pada Rabu 21 Desember 2022 pukul 15.59 WIB.
Baca Juga: Pasca Bom Astana Anyar Densus 88 Antiteror Amankan 6 Tersangka Teroris Anggota JAD
“Jadi getarannya sangat dirasakan sekali oleh masyarakat yang sedang membereskan rumah. Dan waktu kejadiannya hampir sama persis dengan waktu kejadian yang terjadi pada tanggal 21 November (2022) lalu, jadi masyarakat sempat panik juga berhamburan ke luar rumah,” ujar Fatah Rizal.
Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa bumi susulan atau aftershock yang terjadi pada Rabu 21 Desember 2022 pukul 15.59 WIB, berkekuatan magnitudo 2,9. Gempa bui berpusat di darat 5 kilometer Kota Kabupaten Cianjur dikedalaman 10 kilometer masuk katagori gempa bumi tektonik dangkal.
Sementara berdasarkan episentrum gempa bumi berada di koordinat 6.82 derajat Lintang Selatan dan 107,09 derajat Bujur Timur. Getaran gempa bumi di Kecamatan Cugenang, Cianjur, Karangtengah, Ciherang, Cipanas, Cilaku, Warungkondang dan Bayongbong dirasakan dalam skala II hingga III MMI.
Baca Juga: Kemenag Izinkan Perayaan Natal 2022 Dilaksanakan Luring 100 Persen, Bahkan Lebih
“Meski beberapa detik getarannya sangat terasa sekali. Karenanya kami langsung melakukan assesmen di lapangan. Laporan sementara dampak gempa menyebabkan beberapa rumah yang kondisinya sudah rusak berat ambruk, namun kami belum bisa memastikan berapa banyak jumlahnya," terang Fatah Rizal.
Berdasarkan data dari BMKG menurut Fatah Rizal, pasca gempa bumi magnitudo 5,6 pada 21 November 2022 hingga Rabu 21 Desember 2022 Kabupaten Cianjur telah diguncang 400 lebih gempa bumi. “Namun hingga saat ini kekuatannya terus menurut dan semakin jarang, kami berharap masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan isu ataupun informasi yang tidak benar tidak dapat dipertanggungjawabkan,” pungkas Fatah Rizal. (dani jatnika)***
