Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Pasca bom bunuh diri di Mapolsek Astana Anyar Kota Bandung Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror mengamankan enam tersangka. Keenam tersangka anggota jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di duga mengetahui rencana aksi bom bunuh diri oleh Agus Sujatno alias Abu Muslim.
Hal tersebut disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan dalam keterangan persnya di Mapolda Jawa Barat Rabu 21 Desember 2022. “Ada enam tersangka yang diamankan, berinisial YS, SH, AS, DP, TJD, dan AM, dari enam tersangka itu tiga tersangka sudah ditahan, dan tiga lainnya masih diperiksa," terang Ahmad Ramadhan.
Menurut Ahmad Ramadhan, keenam tersangka masuk dalam jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). “Mereka diamankan Densus 88 Antiterot karena dugaan memiliki peran mengetahui rencana aksi atau pembuatan bom oleh Agus Sujatno alias Abu Muslim selaku pelaku bom bunuh diri,” terang Ahmad Ramadhan.
Baca Juga: Kemenag Izinkan Perayaan Natal 2022 Dilaksanakan Luring 100 Persen, Bahkan Lebih
Dikatakan Ahmad Ramadhan, ada seorang tersangka lain yang diamankan di Jawa Tengah terkait bom Astana Anyar. Tersangka yang diamankan Densus 88 Antiteror di Jawa Tengah berinisial RSM juga masuk kelompok JAD.
Pada konferensi pers yang digelar di Lobby Mapolda Jabar Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Ahmad Ramadhan memaparkan kronologi peristiwa bom bunuh diri yang dilakukan Agus Sujatno alias Abu Muslim pada Rabu 7 Desember 2022. Peristiwa terjadi pada pukul 08.14 WIB di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat.
“Saat itu pelaku Agus Sujatno menerobos barisan anggota polisi yang tengah apel di halaman Polsek Astana Anyar. Tersangka pelaku yang sempat dihalang-halangi Aiptu Sofyan Didu, kemudian meledakkan bom,” ujar Ahmad Ramadhan.
Dalam peristiwa tersebut ada 12 orang menjadi korban di antaranya satu orang korban meninggal dunia, kemudian 11 orang mengalami luka-luka. "Untuk korban meninggal dunia anggota kepolisian berpangkat Aipda dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa menjadi Aiptu Anumerta," pungkas Ahmad Ramadhan. (heriyanto)***
