Korban Meninggal Gempa Bumi di Cianjur Mencapai 602 Orang, Bupati Herman Suherman Berikan Klarifikasi

- 14 Desember 2022, 19:02 WIB
Bupati Cianjur Herman Suherman saat memberikan keterangan terkait jumlah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang mengalami perbedaan data dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana.
Bupati Cianjur Herman Suherman saat memberikan keterangan terkait jumlah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur yang mengalami perbedaan data dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana. /Portal Bandung Timur/dani jatnika/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bupati Cianjur Herman Suherman meluruskan perbedaaan data jumlah korban jiwa bencana alam gempa bumi Kabupaten Cianjur magnitudo 5,6. Terjadi perbedaan data antara ada input data korban Pemerintah Kabupaten Cianjur dengan update data korban Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sebelumnya data jumlah yang meninggal dunia antara yang disampaikan BNPB dan Pemerintah Kabupaten Cianjur ada perbedaan yang yang sangat mencolok sehingga membingungkan masyarakat. Pemkab Cianjur telah melakukan koordinasi dengan BNPB memastikan jumlahnya, untuk meluruskan informasi data yang meninggal akibat gempa bumi tersebut.

"Ya memang terkait data korban jiwa akibat gempa bumi sebelumnya ada perbedaan data yang mencolok antara  BNPB dengan Pemkab Cianjur. Hasil pendataan BNPB ada 335 korban jiwa. Sedangkan hasil pendataan Pemkab Cianjur ada 602 korban jiwa  Namun setelah kami rapat koordinasi dengan BNPB sekarang sudah clear, tidak dipermasalahkan lagi," ujar Bupati Cianjur Herman Suherman dalam keterangan persnya  kepada wartawan di Pendopo Cianjur, Rabu 14 Desember 2022.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Tuah Nomor Punggung 9 Bagi Alvarez Kubur Mimpi Kroasia

Menurut Herman Suherman adanya penambahan data jumlah korban jiwa diketahui saat Pemkab Cianjur akan mengajukan dana kerohiman bagi korban meninggal dunia ke Kementerian Sosial. Saat itu Pemkab Cianjur mendata kembali dari tingkat RT, RW, Desa/Kelurahan, hingga kecamatan.

"Kami juga sempat kaget saat didata ulang ternyata penambahannya cukup banyak dari data awal yang diberikan BNPB. Ternyata warga yang meninggal dunia, banyak yang tidak dilaporkan ke puskesmas dan rumah sakit tapi langsung dikebumikan, sehingga yang langsung dikebumikan itu tidak tercatat baik di rumah sakit maupun di Puskesmas,” ungkap Herman.

Sedangkan data BNPB yang meninggal dunia sebanyak 335 itu berdasarkan yang sudah tercatat di rumah sakit dan di Puskesmas. Setelah di catat ulang dari RT, RW dan Desa berdasarkan by name by address data yang valid meninggal dunia akibat korban gempa bumi di Cianjur sebanyak 602 jiwa.

Baca Juga: Kepulauan Bali dan Lombok Terus di Guncang Gempa Bumi Tektonik, Tidak Berpotensi Tsunami

"Sudah kami croscek lagi dengan BNPB. It's ok. Enggak ada masalah karena itu data riil di lapangan. Jadi permasalahan ini sudah clear. Enggak ada masalah. Mau berapa pun yang penting by name by address di lapangan betul-betul ada," tegas Herman.

Jumlah 602 korban jiwa akibat gempa tersebut berdasarkan by name by adress berada di 13 Kecamatan yaitu di Kecamatan Cianjur sebanyak 78 jiwa, Cibeber 2 jiwa, Cikalongkulon 1 jiwa, Cilaku 27 jiwa, Cugenang 397 jiwa, Haurwangi 1 jiwa, Karangtengah 13 jiwa, Mande 1 jiwa, Pacet 23 jiwa, Sukaluyu 2 jiwa, Sukaresmi 1 jiwa, Warungkondang 50 jiwa, dan Gekbrong 6 jiwa.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x