Hingga Minggu 11 Desember 2022, Tim DVI Polri Sudah Mengindentikasi 157 Jenazah Korban Gempa Cianjur

- 11 Desember 2022, 08:05 WIB
Deputi Bidang Sitem dan Strategi BNPB Raditya Jati saat mengunjungi Pos Pengaduan Orang Hilang DVI Polda Jabar di RSUD Sayang, Cianjur Sabtu 10 Desember 2022.
Deputi Bidang Sitem dan Strategi BNPB Raditya Jati saat mengunjungi Pos Pengaduan Orang Hilang DVI Polda Jabar di RSUD Sayang, Cianjur Sabtu 10 Desember 2022. /Foto : BNPB/Lia Agustina/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Republik Indonesia (Polri) hingga Minggu 11 Desember 2022 masih terus bekerja melakukan identifikasi terhadap jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur. Hingga Sabtu 10 Desember 2022 Tim DVI sudah menindentifikasi 157 jenazah korban gemoa bumi Kabupaten Cianjur.

Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Raditya Jati dalam keterangannya kepada media mengatakan bahwa Tim DVI menjadi bagian dari pendataan korban yang dikeluarkan oleh Posko Tanggap Darurat Gempa Cianjur.  "Data korban yg dikeluarkan oleh data center di posko salah satunya dari DVI yang ada di RSUD Sayang Cianjur ini," kata Raditya Jati, disela kunjungan ke Pos DVI di RSUD Sayang, Cianjur, Jawa Barat. 

Dikatakan Raditya Jati, penanganan gempa Cianjur ini diharapkan dapat menjadi pembelajaran.  "Pembelajaran dari Cianjur sebagai salah satu mekanisme terintegrasi dari sisi data yang akan disampaikan kepada publik," ujar Raditya Jati.

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Dipenuhi Drama Gol Giround Jelang Akhir Pertandingan Buyarkan Mimpi The Three Lion

Menurut Raditya Jati, penanganan korban harus dilakukan secara kolaborasi yang lebih intens agar penanganan dapat cepat dilaksanakan. "Ke depannya diharapkan kolaborasi lebih intens dengan tim DVI terutama dalam proses respon tanggap darurat," pungkas Radit Jati.

Sementara  Dokter Puspa Yuwi yang menjadi salah satu personil tim DVI Polda Jawa Barat mengatakan bahwa DVI melakukan pendataan berdasarkan adanya laporan kehilangan dari keluarga maupun kerabat.  "Pos ante mortem yang menerima pelaporan orang hilang, dengan menggali sebanyak mungkin ciri-ciri fisik ketika hidup dan mengumpulkan bukti identitas orang yang dilaporkan hilang tersebut serta mengambil sampel DNA keluarga," ujar Dokter Puspa. 

Baca Juga: Piala Dunia 2022 Qatar, Argentina Menang Dramatis Messi Cetak Dua Gol di Titik Putih

Hal senda disampaikan Dokter Ihsan Wahyudi selaku Dokter Forensik yang bertugas menangani identifikasi jenazah menjelaskan, setelah pos ante mortem selanjutnya pos post mortem yang salah satu tugasnya melakukan pencocokan data dari jenazah yang ditemukan dengan data-data orang yang dilaporkan hilang. 

"Menerima korban atau jenazah dan melakukan pemeriksaaan secara detail dan identifikasi, kemudian melakukan pengambilan sampel DNA, hingga pemulasaran sesuai permintaan keluarga," ungkap Dokter Ihsan. (dani jatnika)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x