Network
PORTAL BANDUNG TIMUR – Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Jawa Barat belum mendapatkan informasi terkait dampak bencana gempa bumi magnitudo 5.6 yang terjadi Kamis 19 Oktober 2023 pukul 21.08 WIB. Demikian pula halnya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut yang merupakan wilayah paling dekat dengan pusat gempa bumi yang berada di Samudera Hindia berjarak 114 kilometer dari pusat kota Kabupaten Garut.
Berdasarkan keterangan yang masuk ke Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Jawa Barat, diinformasikan gempa dengan kekuatan 5.6 Skala Richter terjadi pada 19 Oktober 2023 pukul 21:08:24 WIB. Pusat gempa bumi berada di Lintang 8.90 LS dan Bujur 107.34 BT dengan kedalaman 18 kilometer.
Berdasarkan jarak, dari Kabupaten Garut pusat gempa bumi berada di 114 kilometer Barat Daya Kabupaten Garut, 117 kilometer Barat Daya Kabupaten Tasikmalaya, 120 kilometer Barat Daya Kabupaten Bandung, 133 kilometer Barat Daya Kota Bandung dan 220 kilometer Tenggara DKI Jakarta.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5.6 Landa Sejumlah Wilayah Jawa Barat, Ini Penjelasannya
Kondisi mutakhir, getaran gempa bumi dirasakan sedang kuat selama kurang lebih 3 detik di wilayah Kabupaten Garut Jawa Barat dan masyarakat merasakan getaran gempa dan berhamburan keluar bangunan. Hingga kini BPBD Kabupaten Garut melakukan koordinasi dan monitoring ke 42 Kecamatan yang berada di Wilayah Garut.
Sementara Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Aah Anwar Saefulloh mengatakan bahwa getaran gempa bumi dirasakan disejumlah wilayah pesisir Kabupaten Garut, Tasikmalaya dan Pangandaran merupakan wilayah yang paling merasakan getaran gempa bumi. “Namun hingga saat ini belum ada laporan terkait kerusakan maupun korban jiwa, laporan sementara dari kecamatan wilayah selatan Garut maupun daerah lainnya dilaporkan aman, tidak ada kerusakan maupun masyarakat yang terdampak gempa," terang Aah Anwar Saefulloh.
Baca Juga: Gempa Bumi Magnitudo 5.6 di 114 Kilometer Pusat Kabupaten Garut Dipastikan Tidak Berpotensi Tsunami
Dikatakan Aah Anwar Saefulloh, masyarakat di Kecamatan Caringin yang lokasinya di pesisir selatan berbatasan dengan Kabupaten Cianjur merasakan getaran sangat kuat. “Menurut laporan warga sempat berhamburan ke luar rumah, banyak warga yang mendatangi pesisir untuk melihat kondisi air laut yang dikhawatirkan mengalami surut sebagai pertanda bila terjadi tsunami,” kata Aah Anwar Saefulloh.
Dikatakan Aah Anwar Saefulloh pihaknya telah mengistruksikan jajarannya di wilayah pesisir selatan untuk terus melakukan monitoring. Selain itu berkoordinasi dengan aparat kewilayahan untuk mengetahui ada tidaknya dampak kerusakan ataupun korban jiwa dari peristiwa gempa bumi.***
