Total 12.539 Batang Rel Kereta atau Sekitar 32.700 Ton Untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung  

7 April 2021, 19:26 WIB
Bentangan spanduk menyambut Angkutan Perdana Rel Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Pelabuhan Tanjung Intan Selatan Cilacap ke Depo Tegalluar Kabupaten Bandung, Rabu 7 April 2021. /Portal Bandung Timur/neni mardiana

PORTAL BANDUNG TIMUR - Proyek Kereta Cepat Jakarta - Bandung (KCJB) sepanjang 142 km pembangunannya ditargetkan selesai  pada Desember 2022. PT. Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) selaku pelaksana mega proyek tersebut terus melakukan akselerasi pembangunan KCJB untuk mengejar target penyelesaian di tahun 2022, termasuk pengerjaan sarana dan prasarana lain serta upaya persiapan operasional KCJB.

GM Material Equipment PT KCIC, Jarot Ari Wibowo mengatakan, untuk mempercepat progres pengerjaan jalur KCJB, pada Rabu 7 April 2021  PT. KCIC melaksanakan angkutan rel dari Stasiun Cilacap Pelabuhan ke Depo Kereta Cepat Tegalluar.

"Pengoperasian kereta api angkutan rel ini terselenggara berkat kolaborasi jajaran direksi PT KCIC, PT KAI dan Sinohydro. Untuk mendukung pembangunan dan pengoperasian KCJB," kata Jarot kepada wartawan di Depo Tegalluar. 

Baca Juga: Menparekraf Sandiaga Uno,  KEK Tanjung Lesung Banten, KEK Pertama di Indonesia

Disampaikan Jarot Ari Wibowo, kereta api angkutan rel ini mengangkut barang-barang rel yang akan digunakan di sepanjang trase KCJB. Rel yang diangkut adalah rel dengan standar UIC 60 atau R6. Artinya rel ini memiliki berat 60 kg per satu meter, dan rel ini khusus untuk kereta kecepatan tinggi. Tidak hanya itu, rel yang diangkut ini memiliki panjang 50 meter tanpa sambungan.

"Penggunaan batang rel 50 meter ini akan menjadikan lintasan kereta cepat minim sambungan sehingga mendukung peningkatan keamanan dari perjalanan KCJB," kata Jarot Ari Wibowo.

Dijelaskan Jarot Ari Wibowo, barang-barang rel yang akan digunakan itu didatangkan dari China menuju Pelabuhan Tanjung Intan Selatan Cilacap. Kemudian dimuat ke atas kereta angkutan untuk kemudian diberangkatkan ke Stasiun Rancaekek. Setelah itu rel dibongkar di Depo Tegalluar, Rancaekek. 

"Setelah diangkut dan dibongkar, rel-rel ini akan masuk dalam tahap welding atau pengelasan. Rel akan disambung ke jadi 500 meter dan kemudian dipasang di trase KCJB," jelas Jarot Ari Wibowo.

Total  menurut Jarot Ari Wibowo ada sebanyak 12.539 batang rel kereta atau sekitar 32.700  ton yang akan diangkut, dengan berat satu batang rel sepanjang 50 meter itu hingga 3 ton. Belasan ribu batang rel kereta itu untuk pembangunan jalan rel KCJB, dari  Tegalluar-Halim Jakarta sepanjang 142 km. 

Baca Juga: Jelang Lebaran Akan Ada Paket Sembako Bersubsidi bagi Warga Miskin dan Rentan Miskin  

Dalam satu kali pengangkutan rel kereta dari Cilacap tujuan Depo Tegalluar itu mencapai 60 batang atau sekitar 180 ton. Pengangkutan diperkirakan tuntas hingga akhir Agustus 2021 mendatang.

Ia mengatakan, awal datangnya rel kereta ini merupakan awal pengerjaan trase jalur kereta api, setelah pada bulan lalu progres kontruksi sudah mencapai 70 persen. "Pekerjaan ini dalam waktu dekat akan selesai," katanya. 

Sebelum tahap pengangkutan ini dilakukan, PT KCIC telah melakukan persiapan matang dan beberapa kali ujicoba. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan rel dan memastikan angkutan rel ini berjalan aman dan lancar.

Pada tanggal 29 Maret 2021 lalu terlebih dahulu dilakukan uji coba jalur simpang Stasiun Rancaekek ke Depo Kereta Cepat Tegalluar menggunakan lokomotif dengan berbagai kecepatan. Kemudian dilakukan pemeriksaan final pada 2 April. Pengangkutan pertama rel R.60 panjang 50 meter dari Cilacap Pelabuhan ke Stasiun Rancaekek ini dilakukan pada 3 April 2021.

Setelah pemasangan rel, imbuhnya, selanjutnya akan ada pemasangan power atau kelistrikkan, kemudian pelindung kebisingan, antigempa dan lain-lain. "Ketika ada bencana alam akan menginformasikan hal-hal yang bakal terjadi. Jadi bisa diprediksi lebih awal," katanya. 

Baca Juga: Biaya Ibadah Haji 2021 Naik, Ini Jawaban Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kemenag

Ia mengatakan, KCJB ini dengan kecepatan 350 km per jam, dan dimaksimalkan mencapai 400 km per jam. Sedangkan jalur Bandung (Tegalluar)-Jakarta (Halim) sepanjang 142 km bisa ditempuh selama 34-36 menit. 

"Dengan adanya KCJB ini akan merubah lingkungan sekitar dari tidak ramai menjadi ramai. Kemudian ekonomi juga akan menyesuaikan dengan lingkungan yang ada. Bahkan, nantinya di kawasan Tegalluar ini akan muncul destinasi yang menarik dengan adanya KCJB ini," ungkapnya. (neni mardiana)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler