Problem Sosial Akut, Saat Pembuang Sampah Ilegal Abaikan Imbauan Aparat

1 Juni 2023, 20:23 WIB
Komandan Sub (Dansub) II Sektor 22 Sungai Citarum Harum, Serma Abdullah Fauzi, tunjukan spanduk peringatan bagi warga yang membuang sampah di Jalan Pasar Induk menuju Pasar Induk Gedeb Bage di Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/ari prianto teguh/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Upaya menjaga lingkungan bersih dan sehat, berkali-kali dilakukan aparat gabungan kewilayahan Kecamatan Panyileukan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, dan Satuan Tugas (Satgas) Sungai Citarum Harum dengan cara memasang sejumlah spnduk bertuliskan imbauan bagi warga agar tidak membuang sampah sembarangan.

Spanduk imbauan itu seperti terpasang di sepanjang jalur sutet menuju Pasar Induk Gedebage. Aparat kewilayahan setempat dan TNI mengharapkan warga tidak melakukan prilaku tercela karena dapat merugikan lingkungan sekitar.

Namun rupanya, para pembuang sampah ilegal mengabaikan atau tidak menghiraukan spanduk-spanduk imbauan. Dalam kurun waktu beberapa lama sejak spanduk-spanduk itu terpasang, timbunan sampah warga malah semakin menggunung. Terakhir kali saat sampah-sampah di jalur sutet itu dibersihkan, sedikitnya 12 Meter Kubik sampah terkumpul dan memenuhi satu bak  dump truk milik DLHK Kota Bandung.

Baca Juga: Pembuang Sampai Ilegal di Jalan Pasar Induk Gedebage MekarMulya, Tidak Beriman dan Bernurani

Komandan Sub (Dansub) II Sektor 22 Sungai Citarum Harum, Serma Abdullah Fauzi, mengemukakan, bahwa, sepertinya  pembuang sampah ilegal sepanjang akses jalur sutet Pasar Induk dengan sengaja membuang sampah sembarangan meski tertera sejumlah spanduk larangan dan peringatan.

"Sudah sangat jelas spanduk-spanduk ini menuliskan larangan membuang sampah sembarangan disepanjang jalur sutet, namun pembuang sampah ilegal tidak mengindahkannya. Jika imbauan dan larangan sudah tidak diindahkan, maka secara sosial pembuang sampah ilegal memang tergolong orang-orang bermasalah. Secara sudut pandang agama pun demikian, sudah mengabaikan kebersihan berarti mengabaikan keimanan," ungkap Abdullah Fauzi.

Dari pantauan Portal Bandung Timur dalam beberapa minggu terakhir, sampah-sampah berserakan tidak saja terdapat pada badan jalan, ada pula tumpukan sampah itu memenuhi selokan atau drainase jalan.

Baca Juga: Volume Sampah Selama Lebaran Meningkat, Pedagang Khawatirkan Dampak Buruk Lanjutan di Pasar Induk Gedebage

Akses jaringan sutet menuju Pasar Induk tersebut, nampak terbuka untuk umum dan tidak ada petugas penjaga. Saat melawati jalur itu, orang dengan leluasa membuang sampah sembarangan.

Tumpukan sampah saat ditemukan di sepanjang jalan, sebagian besar terlihat dengan sengaja dikemas terlebih dahulu dalam kantong-kantong plastik berbagai ukuran oleh para pelaku. Sebagian lainnya berserakan karena kemasan plastik pembungkus sampah sudah rusak.

Sampah-sampah dengan jenis bervariasi, diantaranya berupa sisa rumah tangga dan industri kecil, alat-alat dapur, kepingan VCD porno bekas, botol-botol minuman keras, bangkai hewan, bekas perlengkapan bayi, dan jenis-jenis sampah lainnya.

Sampah berminggu-minggu tidak terangkut, menimbulkan bau busuk menyengat. Lalat-lalat bertebaran sepanjang jalan, mengancam kesehatan para pengendara atau warga apabila melewari jalur itu.

Sejak hari Rabu, 31 Mei 2023, tim gabungan dari unsur kewilayahan Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung bersama Sub II Sektor 22 Sungai Citarum Harum membersihkan sampah di sepanjang jalur jaringan sutet Pasar Induk Gedebage. Meski jalan sudah nampak bersih, namun sejumlah plastik pembungkus sampah ukuran cukup besar, masih saja terlihat.

Apakah ini sisa sampah belum terangkut atau malah ada lagi oknum warga membuang sampah secara ilegal ketika petugas sudah berusaha membersihkannya? (Ari Prianto Teguh)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler