Ulat Grayak di Cileunyi Dikhawatirkan Serang Tanaman Lain

- 30 November 2020, 18:30 WIB
KASI Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman menunjukan ulat ganyak yang menyerang 3 hektar tanaman jagung berusia 30 hari di areal perkebunan jagung Kampung Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin 30 November 2020.
KASI Perlindungan Tanaman Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Agus Lukman menunjukan ulat ganyak yang menyerang 3 hektar tanaman jagung berusia 30 hari di areal perkebunan jagung Kampung Desa Cibiru Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung, Senin 30 November 2020. /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

Baca Juga: Hari Pohon Nasional, Pohon Ditanam Di Titik Nol Citarum

Diterangkan Agus Lukman, di kawasan Kecamatan Cileunyi seluas 500 hektare lahan pertanian jagung. Selain di Desa Cibiru Wetan, juga di Desa Cileunyi Wetan dan Desa Cileunyi Kulon. "Namun yang dikendalikan dari serangan hama ulat grayak seluas 3 hektare. Begitu ada laporan, kita langsung melakukan gerakan pengendalian," ujar Agus Lukman.

Sementara itu, Koordinator POPT Kabupaten Bandung, Dadang mengatakan ulat grayak sangat berbahaya karena dapat merusak tanaman jagung. "Ulat grayak ini bisa bertahan hidup selama 30 hari pada musim panas. Sedangkan musim semi dan musim hujan bisa bertahan antara 80-90 hari," terang Dadang. 

Dikatakan Dadang, tanaman jagung dengan usia masih muda, jika mendapatkan serangan hama ulat grayak dapat menghambat pertumbuhan dan menambah umur tanaman. "Pada tanaman jagung yang mengalami kerusakan akibat ulat grayak, bisa tumbuh tunas baru. Tapi ulat grayak ya harus betul-betul mati setelah dikendalikan," ujar Dadang. (neni mardiana)***

 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah