Fasilitas Umum Harus Menyesuaikan Kondisi Aliran Sungai Cikeruh  

- 22 Januari 2021, 20:22 WIB
Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar, saat meninjau kondisi aliran  Sungai Cikeruh dan pembangunan double trak jembatan rel kereta api di Desa Rancaekek KulonJumat 22 Januari 2021.    
Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar, saat meninjau kondisi aliran  Sungai Cikeruh dan pembangunan double trak jembatan rel kereta api di Desa Rancaekek KulonJumat 22 Januari 2021.    /Portal Bandung Timur/Neni Mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Aliran sungai Cikeruh yang melintas sejumlah wilayah Cileunyi dan Rancaekek Kabupaten Bandung perlu penyesuaian fasilitas umum. Normalisasi aliran sungai selain pengerukan dan pelebaran, juga harus dibarengi dengan peninggian jembatan untuk mempelancar aliran sungai bila debit air sedang meningkat.

 "Ada beberapa fasilitas umum yang harus disesuaikan dengan kondisi aliran Sungai Cikeruh. Di antaranya jembatan rel kereta api, yang harus disesuaikan dengan kondisi aliran Sungai Cikeruh dengan cara ditinggikan," ujar Anggota DPRD Kabupaten Bandung H. Cecep Suhendar, saat meninjau kondisi aliran  Sungai Cikeruh dan pembangunan double trak jembatan rel kereta api di Desa Rancaekek Kulon yang berbatasan dengan Desa Cileunyi Wetan, Jumat 22 Januari 2021. 

Dikatakan Cecep, kondisi jembatan rel kereta api yang ada di atas aliran Sungai Cikeruh, saat ini sudah tidak sesuai lagi karena kondisinya kurang tinggi seiring dengan  terjadinya rawan banjir yang disebabkan luapan Sungai Cikeruh ke permukiman warga di desa-desa tersebut. Hal itu dilihat dari kondisi Sungai Cikeruh yang mengalami pendangkalan akibat sedimentasi dan penyempitan sungai. 

Baca Juga: Percepat Proses Pemekaran Bandung Timur, Butuh Keseriusan

"Apalagi sekarang ini ada proyek  pengerjaan rel kereta api double trak dan nampaknya terjadi penyempitan di aliran Sungai Cikeruh. Ini akan menjadi masalah besar bagi wilayah Rancaekek dan Cileunyi yang dialiri Sungai Cikeruh akan meluap dan menggenangi permukiman warga," katanya. 

Cecep Suhendar berharap kepada pihak pelaksana pembangunan proyek pembangunan rel kereta api atau PT. Kereta Api Indonesia untuk mempertimbangkan proyek  pembangunan rel kereta api tersebut. 

"Saya yakin ini sudah ada kajian lingkungannya. Kita lihat saja dokumen analisis dampak lingkungannya seperti apa, ketika terjadi penyempitan aliran Sungai Cikeruh karena ada proyek pembangunan jembatan rel kereta api," katanya. 

Ia juga terus berkoordinasi dengan pihak KCIC (Kereta Cepat Indonesia China), dan pihak KCIC langsung mereposnnya. "Nanti kita lihat realisasinya di lapangan," katanya. 

Baca Juga: Olahraga dengan Standar Protokol Kesehatan Meningkatkan Imun

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x