Sudah 83 Persen Warga Kabupaten Bandung Menikmati Air Bersih

- 4 Februari 2021, 15:29 WIB
Asisten Perekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung H. Marlan,   
Asisten Perekonomi dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung H. Marlan,   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

Diungkapkan Marlan rencananya pemerintah akan membangun instalasi pengolahan air limbah (IPAL) terpadu di Majalaya dan sudah dilakukan kajian. Air dari hasil pengolahan IPAL terpadu tersebut, khususnya yang sudah bersih bisa didaur ulang dan dimanfaatkan warga untuk penyiraman atau hal lainnya.

"Air dari sisa pengolahan IPAL itu layak pakai untuk mencuci pakai dan mandi. Tapi tidak layak minum, untuk minum warga juga bisa menggunakan air bawah tanah," katanya.

Baca Juga: Muncul Klaster Perkantoran, Seribu Pekerja Kabupaten Bandung Jawa Barat Jadi Sasaran Rapid Tes

Dikatakan Marlan, hingga saat ini warga tak bisa hemat air. Ia pun mengingatkan bahwa air bekas mencuci itu bisa digunakan untuk penyiraman, apalagi ada mikrobanya sehingga air bisa kembali jernih.

Sumber mata air atau air baku yang dihasilkan di Kabupaten Bandung, menurut Marlan, lebih dari cukup untuk kebutuhan masyarakat. "Sumber air di Gambung Kabupaten Bandung saja yang mencapai 600 liter per detik bisa mengairi kebutuhan air sampai Cimahi, termasuk sumber air di Sukaresmi Ciwidey dengan debit air mencapai 2000 liter per detik,” ujar Marlan.

Hanya saja menurut Marlan yang menjadi kendala  adalah investasinya ketika akan mengambil air dari mata air tersebut. Hingga saat ini belum terpecahkan.

Menurutnya, penyaluran air di Sukaresmi Ciwidey harus melewati Kabupaten Bandung Barat karena mengikuti sistem grafitasi, bukan sistem pompa. "Jadi muter lewat Cililin dalam menyalurkan airnya. Di daerah kita itu merupakan daerah pegunungan, sehingga menyesuaikan kontur tanah," pungkas Marlan. (neni mardiana)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah