Kementerian Pertanian Melaksanakan Pengamatan OPT di Kabupaten Bandung

- 7 April 2021, 15:26 WIB
Petani menyiapkan bibit padi di kawasan Sumbersari, Bojongsoang Kabupaten Bandung.  Kabupaten Bandung menjadi pusat kegiatan  teknis pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang dilaksanakan  Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.   
Petani menyiapkan bibit padi di kawasan Sumbersari, Bojongsoang Kabupaten Bandung.  Kabupaten Bandung menjadi pusat kegiatan  teknis pengamatan dan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan yang dilaksanakan  Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian.   /Portal Bandung Timur/heriyanto/

  PORTAL BANDUNG TIMUR - Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI melaksanakan kegiatan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT). Kegiatan yang melibatkan sejumlah petugas POPT Pusat, Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur serta Kalimantan dan NTB, berlangsung di area pesawahan Kabupaten Soreang Kabupaten Bandung.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. H. A Tisna Umaran, M.P., didampingi Kepala Seksi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman turut mendampingi sejumlah petugas Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan serta para petugas POPT lainnya yang turun ke lapangan untuk melakukan upaya teknis pengamatan dan pengendalian OPT pada lahan tanaman padi. 

"Di lahan pertanian padi, sejumlah petugas POPT sempat melakukan pengamatan OPT, di antaranya jenis serangga dengan cara menjaringnya di 10 ayunan," kata Tisna Umaran kepada Portal Bandung Timur di Soreang, Rabu 7 April 2021. 

Baca Juga: Jelang Lebaran Akan Ada Paket Sembako Bersubsidi bagi Warga Miskin dan Rentan Miskin  

Selain turun ke lapangan, imbuh Tisna Umaran, para petugas POPT juga memanfaatkan Gedong Budaya Sabilulungan Soreang sebagai sarana untuk mengedukasi berkaitan dengan teknis POPT. 

"Dengan adanya kegiatan POPT ini, kita bisa saling sharing pengalaman atau wawasan berkaitan dengan POPT. Karena melihat letak geografis dan kondisi lingkungan di masing-masing wilayah, tentunya OPT itu akan berbeda-beda. Misalnya, di satu lokasi atau daerah terdapat hama tikus, sedangkan di daerah lain hama wereng batang coklat dan hama lainnya," tuturnya. 

Melalui kegiatan POPT itu, kata Tisna Umaran, ada cara-cara atau teknis pengendaliannya, berkaitan dengan POPT jenis tikus misalnya. "Pengendaliannya bisa dengan cara grobyokan dan pengasapan pada sarang tikus. Cara itu bisa dikatakan efektif, disaat jelang masa tanam padi untuk meminimalisir serangan hama tikus disaat mengawali penanaman padi secara serentak," ujarnya.

Menurutnya, pengendalian hama tanaman itu pada lahan tanaman padi yang mendapat serangan hama wereng batang coklat atau hama lainnya. "Pengendaliannya dengan cara penyemprotan," katanya. 

Baca Juga: Masjid Agung Sumedang Pasti Akan Selenggarakan Salat Tarawih dan Ied

Dikatakan Tisna Umaran, gerakan pengendalian OPT itu dalam upaya mempertahankan ketahanan pangan disaat pandemi Covid-19. "Tetapi selama ini, produksi pangan di Kabupaten Bandung aman walau sudah lebih dari 1 tahun dilanda pandemi Covid-19," sebut Tisna Umaran. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x