Pelaksana Normalisasi Sungai Cikeruh dan Citarik Terus Lakukan Pendekatan pada Warga Sekitar Aliran Sungai

- 14 Desember 2021, 02:00 WIB
Ketua Pelaksana Pengerukan Sungai Cikeruh dan Sungai Citarik H Ujang Jumara saat menemui warga di lokasi rumah yang jebol di Kampung Jajaway Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.   
Ketua Pelaksana Pengerukan Sungai Cikeruh dan Sungai Citarik H Ujang Jumara saat menemui warga di lokasi rumah yang jebol di Kampung Jajaway Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung.   /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Ketua Pelaksana Pengerukan sungai Cikeruh dan sungai Citarik H Ujang Jumara terus melakukan upaya pendekatan kepada masyarakat  bantaran sungai Cikeruh di Kampung Jajaway RT 04/RW 01 Desa Cileunyi Wetan Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung. Masyarakat sekitar bataran aliran sungai Cikeruh dan Citarik diberikan pemahaman terkait bencana dan penanganan bencana luapan sungai.

Hal tersebut dilakukan H Ujang Jumara saat  menemui sejumlah warga di lokasi rumah yang jebol akibat diterjang luapan sungai Cikeruh. Didampingi Ketua Panitia Pengerukan sungai Cikeruh dan sungai Citarik Tatay Saripudin, warga diberikan edukasi dan pemahaman terkait bencana luapan sungai yang berakibat kerusakan yang menimbulkan kerugian materil dan sampai jatuh korban jiwa.

"Tanggul yang terbuat dari karung berisi tanah, tidak akan bertahan lama. Paling kuat bertahan selama enam bulan, dan bisa rawan jebol," kata Ujang Jumara sambil melihat langsung pengerjaan tanggul di bantaran Sungai Cikeruh Kampung Jajaway. 

Baca Juga: Hukuman Kebiri Dapat Jadi Hukuman Tambahan Bagi HW Pelaku Rudapaksa 12 Santriwati

Ia mengatakan untuk memperkokoh pembuatan tanggul itu harus dibangun secara permanen. "Supaya tahan dan tak rawan jebol dari luapan air Sungai Cikeruh," katanya. 

Ujang Jumara pun menyikapi keinginan warga yang mengharapkan pengerukan aliran Sungai Cikeruh yang masuk Desa Cileunyi Wetan dan Rancaekek Kulon itu, menggunakan alat berat amphibi, namun terkendala kondisi bantaran sungai banyak bangunan rumah. 

"Alat beratnya susah masuk ke kawasan bantaran Sungai Cikeruh, karena banyak bangunan rumah," katanya.

Baca Juga: Jengkol Perdana Hasil OPOP di Ekspor ke Dubai UEA

Ia pun menyebutkan, kalaupun dalam pengerukan Sungai Cikeruh itu menggunakan alat berat amphibi, tentunya harus ada alat berat yang melakukan pengerjaan pemadatan tanah di bantaran sungai. 

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x