Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepolisian Resort Kota Besar (Polrestabes) Bandung telah mengamankan tiga orang tersangka pelaku kekerasan seksual disertai perdagangan anak perempuan di Kota Bandung. Hingga kini satu orang tersangka pelaku utama masih dalam pengejaran jajaran Polrestabes Bandung.
“Hingga saat ini yang berhasil kita amankan tiga orang tersangka pelaku berinisial S,I serta L . Sementara seorang tersangka utama masih dalam pengejaran sesuai BAP korban, tersangka dan orang tua korban,” terang Kapolrestabes Bandung Kombes Aswin Sipayung, kepda wartawan usai menemui keluarga korban di kawasan Gedebage, Kota Bandung.
Disampaikan Aswin Sipayung, pihaknya sudah langsung menemui korban serta kedua orang tua korban. Kedatangan pihaknya untuk menegaskan dan memastikan penanganan terhadap kasus pemerkosaan dan penjualan gadis 14 tahun tersebut sesuai prosedur.
“Kita ingin memastikan kepada pihak keluarga bahwa kasus akan ditangani sesuai hukum yang berlaku. Sementara korban sendiri sudah didampingi psikolog dari Kota Bandung," tambah Aswin Sipayung.
Baca Juga: Situs PSSI di Rentas, Buntut Timnas Indonesia Kalah 0-4 Atas Thailand
Ditegaskan Aswin Sipayung, pihaknya akan maksimal melakukan penangkapan terhadap para pelaku. "Saya akan lakukan maksimal penangkapan semua pelaku, bukan hanya mucikari, yang melakukan hubungan dengan korban dan semua pelaku yang terkait dengan alat bukti pasti akan kita tangkap,” tegas Aswin Sipayung.
Disampaikan Asin Sipayung, hingga saat ini tiga orang pelaku yang salah satunya perempuan sudah ditangkap dan diamankan. Peran tiga pelaku berinisial S, I dan L yang terlibat dalam kasus pemerkosaan terhadap korban gadis berusia 14 tahun di Bandung dan saat ini sudah diamankan.
Berdasarkan kabar yang beredar dan menjadi viral di media sosial, dibenarkan pengakuan korban. Usai diperkosa, para pelaku menjual dirinya ke sejumlah pria hidung belang melalui aplikasi Michat.
Baca Juga: Piala AFF 2020, Leg Pertama Indonesia Kalah 0-4 Atas Thailand
Sebelumnya Kasatreskrim Polrestabes Bandung AKBP Rudi Trihandoyo dalam keterangannya kepada wartawan mengungkapkan kronologis peristiwa yang bermula saat pelaku berinisial I berkenalan dengan korban melalui aplikasi Facebook. Singkat cerita, korban dan pelaku akhirnya menjalin hubungan.
