PORTAL BANDUNG TIMUR - Pengoperasian ruas jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Seksi 1 Cileunyi Pamulihan Rancakalong bukan hanya memperpedek jarak tempuh, secara tidak langsung dapat meningkatkan sektor perekomian masyarakat. Dampak positif lainnya kehadiran Tol Cisumdawu dirasakan masyarakat terhadap pemerataan pembagunan dan pengembangan wilayah.
“Ada banyak dampak yang akan dirasakan oleh masyarakat dengan kehadiran Tol Cisumdawu. Memang dampak yang sangat dirasakan adalah waktu dan jarak tempuh yang dapat dipangkas, namun dengan pendeknya jarak dan waktu juga berdapak pada pendistribusian hingga menghemat operasional dan tentunya ini berdampak padaperekonomian masyarakat juga,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Bandung Riki Ganesa kepada Portal Bandung Timur, Rabu 2 Februari 2022.
Bila ditinjau dari sisi transportasi, lanjut Riki Ganesa, jalan Tol Cisumdawu terbukti memperlancar arus lalulintas dan meningkatkan perpindahan arus dan meningkatkan perpindahan orang, distribusi barang, dan pertumbuhan jasa.
Baca Juga: Empat Pejabat Terpapar Covid-19 Varian Omicron, Ini Kata Bupati Herman Suherman
"Biasanya orang (pengendara) melewati jalur Jatinangor dan Tanjungsari, sekarng bisa melalui Tol Cisumdawu," ungkapnya.
Riki Ganesa pun melihat estetika pembangunan di wilayah Tol Cileunyi juga sekarang tampak indah. "Ini adalah buah kesabaran masyarakat dalam proses pembanguanan. TInggal kita menjaga lorong-lorong bawah jembatan, agar tidak kumuh sehinga Cileunyi sebagai etalase nasional bisa tetap terjaga," ujarnya
Tak hanya menimbulkan dampak positif, Riki Ganesa mengungkapkan, dampak negatif juga harus menjadi perhatian dari pembangunan Tol Cisumdawu tersebut. "Dampak negatifnya jelas tetap ada. Bagaimanapun juga setiap proses pembangunan ada dampaknya," tandasnya.
Baca Juga: Maaf Pemirsa, Laga Persib vs PSM Makassar Malam Ini Ditunda Pemain Kurang
Ia berharap pihak pengelola jalan Tol Cisumdawu harus memperhatikan secara sunguh-sungguh terkait infrastruktur pembuangan air atau drainase yang berasal dari kawasan pembangunan tol. "Jangan sampai kejadian yang lalu kembali terulang dan merugian masyarakat yang terdampak," katanya.
Diberitakan sebelumnya, bencana banjir yang menerjang Jatinangor, Kabupaten Sumedang dan Cileunyi, Kabupaten Bandung pada Jumat (24 Desember 2021), imbas dari proyek Tol Cisumdawu.
Hal ini dikatakan Ketua Badan Permusyawatan Desa (BPD) Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi, Kabupaten Bandung, Relly Ridwan. "Sudah jelas banjir yang menerjang Jatinangor dan Cileunyi khususnya Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi yang berbatasan dengan Desa Cibeusi dan Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor imbas proyek Tol Cisumdawu. Pasalnya, luapan sungai Citatah dan Sungai Cibeusi bercampur lumpur tanah dari proyek Tol Cisumdawu bagian atas, belakang kawasan Bandung Giri Gahana Golf (BGG) Jatinangor," kata Relly Ridwan.
Baca Juga: Ketua dan 5 Anggota Komisi I DPR RI Positif Covid-19, Rapat Ditiadakan Sementara
Banjir yang menerjang Jatinangor dan Cileunyi, dampak meluapnya Sungai Cibeusi, selain Jalan Raya Bandung Garut antara SPBU Al Masoem hingga RM Simpang Raya Cipacing tergenang air bercampur lumpur tanah, ratusan rumah dan lahan pertanian pun turur terendam. Bahkan beberapa rumah di Desa Cileunyi Wetan nyaris tenggelam karena terendam hingga ke atap rumah.
Relly Harun mengatakan, dampak banjir kiriman dari proyek Tol Cisumdawu lokasinya di Kampung Warukut RT 03/RW 13. Dampaknya, lahan pertanian sawah milik warga sekitar 270 - 300 tumbak rusak parah. Selain itu, sarana air bersih dari sumber mata air Sungai Citatah yang dimanfaatkan warga untuk kehidupan sehari-hari warga dikelola warga, pemerintahan desa, RW setempat untuk 300 KPM di 3 RW kini terganggu.
"Ini akibat air hujan dari proyek Tol Cisumdawu yang hampir seluruhnya disalurkan ke Sungai Citatah dan Cibeusi. Karena air meluap ke Sungai Citatah dan Cibeusi Cipacing, dampaknya, ya terjadilah banjir bandang," terang Relly. (neni mardiana)***