Ribuan Warga Terdampak Banjir di6 Desa Rancaekek Butuh Uluran Tangan

- 21 April 2022, 22:30 WIB
Banjir mulai surut pegawai serta pengajar di SDN 7 Rancaekek, Kamis 21 April 2022  membersihkan tanah lumpur yang terbawa luapan sungai Cikeruh .
Banjir mulai surut pegawai serta pengajar di SDN 7 Rancaekek, Kamis 21 April 2022 membersihkan tanah lumpur yang terbawa luapan sungai Cikeruh . /Portal Bandung Timur/neni mardiana/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Korban banjir di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung mencapai 3.612 kepala keluarga (KK) umumnya membutuhkan uluran tangan. Luapan sungai Cikeruh, Cimande dan Citarik mengakibatkan pemukiman warga serta tanah pesawahan di 6 Desa terendam sejak Senin 18 April 2022.

Camat Rancaekek Diar Hadi, kepada Portal Bandung Timur Kamis 21 April 2022 membenarkan saat ini ke 3.612 KK terdampak banjir di Kecamatan Rancaekek di 6 desa sangat membutuhkan bantuan. "Bantuan mendesak yang dibutuhkan saat ini yakni makanan siap saji dan alat kebersihan. Kita akan segera mengirim surat laporan, sekaligus meminta bantuan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung," terang Diar Hadi.

Menurut Diar Hadi, ke 3.612 KK di Kecamatan Rancaekek terdampak banjir tersebut masing-masing di Desa Rancaekek Kulon sebanyak 840 KK, Desa Rancaekek Wetan 765 KK, Desa Sukamanah 573 KK, Desa Sangiang 722 KK, Desa Haurpugur 450 KK dan Desa Tegal Sumedang 255 KK.

Baca Juga: Target Vaksinasi Sudah Tercapai, Pemkot Bandung Tetap Beri Pelayanan Vaksinasi Bagi Warga Kota Bandung

"Surat laporan segera dikirim ke BPBD, termasuk kondisi SDN 7 Rancaekek yang saat ini belum bisa digunakan belajar karena dipenuhi lumpur. Makan siap saji bagi korban terdampak banjir mendesak, termasuk alat-alat kebersihan untuk membesihkan lumpur di rumah dan gang," ucap Diar.

Sementara itu, saat ini lumpur-lumpur yang memenuhi semua ruangan di SDN 7 Rancaekek, termasuk halaman sekolah terus dibersihkan oleh para guru, orang tua murid, murid-murid, relawan dan sejumlah masyarakat sekitar.

"Saat ini semua ruangan SDN 7 Rancaekek terus dibersihkan dari endapan lumpur pascabanjir. Belum diketahui kapan SDN 7 Rancaekek bisa kembali digunakan tempat belajar. Saat ini, meski murid kelas VI masih bisa belajar tatap muka di mesjid, untuk murid kelas I hinggga kelas V harus belajar secara daring," kata Kepala SDN 7 Rancaekek, Suparyana.

Diketahui, banjir yang menerjang Rancaekek dua hari berturut turut Senin dan Selasa (18-19/4/2022) tersebut dampak meluapnya Sungai Cikeruh, Cimande dan Sungai Citarik. Selain ketiga sungai tersebut meluap, ada tanggul disejumlah titik jebol. (neni mardiana)**

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x