Lebaran 2022, Kawasan Gerbang Tol Cileunyi Cisumdawu Masih Minim Rambu Rawan Kemacetan

- 27 April 2022, 22:46 WIB
Kawasan Underpass Cileunyi dijadikan tempat mangka kendaraan umum sangat berpotensi timbulkan kemacetan  saat arus mudik dan balik Lebaran 2022 terjadi peningkatan.
Kawasan Underpass Cileunyi dijadikan tempat mangka kendaraan umum sangat berpotensi timbulkan kemacetan saat arus mudik dan balik Lebaran 2022 terjadi peningkatan. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Selama arus mudik dan balik Lebaran 2022 kawasan Gerbang Tol Cileunyi memiliki potensi  kemacetan. Prediksi tingginya mobilitas masyarakat melakukan perjalanan mudik dan balik melewati jalur selatan belum diimbangi dengan rambu-rambu petunjuk dan masih kurangnya gate tol untuk mengantisipasi lonjakan kendaran keluar maupun masuk.

“Kehadiran underpass disatu sisi akan memberikan kelancaran namun dengan belum didukung penunjuk arah yang memadai dikhawatirkan akan membuat bingung pengguna jalan dan hal ini akan menimbulkan kemacetan. Demikian pula halnya dengan gate tol kita minta tambah rambu tambahan, dan skenario saat ada antrean panjang, kami harap ada mobile rider untuk bantu pengecekan tiket,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat A Koswara Hanafi, kepada wartawan Rabu 27 April 2022.

Disampaikan Koswara Hanafi, untuk mengatasi kemungkinan terjadinya kepadatan arus mudik 2022 melewati timur Kota Bandung, bila terjadi kepadatan jalur Cisumdawu sampai Sumedang bisa diberlakukan jadi alternatif. “Kalau tidak tercapai juga, kita buka Exit KM 149 sebagai alternatif, pembukaan Exit Tol Purbaleunyi KM 149 Gedebage menjadi opsi terakhir jika kemacetan lalu lintas terjadi di kawasan Cileunyi,” ujar Koswara Hanafi.

Baca Juga: Oditurat Militer Bandung Tuntut Penabrak Sejoli Handi Salsabila dengan Hukuman 10 Bulan Penjara

Pengoperasian Exit KM 149 menurut Koswara Hanafi akan dilakukan bila terjadi kepadatan di Cileunyi. Kendaraan dari arah Bandung yang akan menuju jalur selatan, dapat ke arah Garut via Majalaya dan Cijapati.

Diakui Koswara Hanafia, selama ini kemacetan yang terjadi di jalur selatan Jawa Barat akibat berbagai penyebab. Mulai dari aktivitas masyakarat di pasar tradisional ataupun pusat aktivitas masyarakat atau kawasan perbelanjaan, seperti di Cileunyi dan Rancaekek serta Limbangan, juga akibat penyempitan ruas jalan serta kondisi jalan seperti di kawasan Nagreg ataupun Gentong.

Untuk mengantisipasi kemacetan yang terjadi di pusat aktivitas masyarakat atau kawasan perbelanjaan akan dilakukan rekayasa lalu lintas. “Seperti yang sudah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir dilakukan kanalisasi orang menyeberang dan dijaga, pemasangan water barrier dan pengaturan lainnya,” jelas Koswara Hanafi.

Dalam mengatasi arus mudik dan balik Lebaran 2022 yang diprediksi akan 5,5 juta orang yang masuk ke Jawa Barat, Dishub Jabar membuka posko-posko pemantauan dan pelayanan disejumlah titik jalur utama. “Selain pada arus mudik dan balik Lebaran 2022, kita juga melakukan pengamanan selama hari Lebaran yang banyak dimanfaatkan warga untuk bersilaturahmi dan melakukan kunjungan ke objek wisata,” pungkas A Koswara Hanafi. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x