Temuan Tim AKS Kota Bandung,  Kasus Stunting di Bandung Kidul Karena Ini

- 23 Oktober 2022, 10:10 WIB
Seorang anak balita tengah diukur tinggi badan. Kasus stunting di Kelurahan Kujangsari Kecamatan  Bandung Kidul diakibatkan tiga hal.
Seorang anak balita tengah diukur tinggi badan. Kasus stunting di Kelurahan Kujangsari Kecamatan Bandung Kidul diakibatkan tiga hal. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Kepala Divisi Obstetri dan Ginekologi Sosial RSHS, dr Dini Hidayat paparkan hasil temuannya penyebab kasus stunting di Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul, Kota Bandung. Setidaknya ada tiga penyebab besar kasus stunting yang dialami anak-anak d Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul. 

"Ada tiga penyebab terbesar stunting di Kota Bandung. Yakni pola makan calon ibu, permasalahan sanitasi dasar, dan penanganan remaja menikah usia dini," terang  dr Dini Hidaya yang juga masuk dalam jajaran Tim Audit Kasus Stunting (AKS) Kota Bandung dalam paparannya pada bahasan Hasil Audit Stunting I di Auditorium Balai Kota Bandung.

Disampaikan dr Dini Hidayat,  saat survei di lokasiKelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul ada temuan pola makan para ibu hamil masih perlu dibenahi. Selain itu, menurutnya edukasi terkait pernikahan dini, alat KB, dan antisipasi stunting masih harus terus digencarkan.

Baca Juga: Ini Instruksi Kapolri Jenderal Sigit Prabowo Pada Jajaran Korlantas Polri Seluruh Indonesia

"Ada yang lagi hamil, tapi makannya cuma mi instan. Mungkin karena cuma itu yang bisa masuk perut ya. Tapi, tetap harus diatur pola makannya dengan yang bergizi," ujar dr Dini Hidayat.

Selain itu, dr Dini Hidayat mengaku, kerap menemukan kasus pernikahan dini. Risiko dari pernikahan dini atau di bawah usia tak hanya berdampak pada stunting, tapi juga kematian ibu dan anak.

"Ada yang umur 14 tahun dinikahkan orang tuanya karena merasa sudah tidak sanggup secara ekonomi. Akhirnya saya cuma bisa memberi saran agar menunda kehamilan dulu," ujar dr Dni Hidayat dalam paparannya terkait dengan upaya Pemerintah Kota Bandung mentargetkan pada 2022 prevalensi stunting bisa turun menjadi 23,12 persen. Lalu, di tahun 2023 turun menjadi 19,01 persen (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah