Butuh Sinergi Aksi Konvergensi dan Intervensi Antar OPD Turunkan Stunting di Kota Bandung

- 29 Juli 2022, 19:30 WIB
Penganggaran pelaksanaan program percepatan penurunan stuntig di tingkat kewilayahan sebesar 5 persen diambil dari PIPPK.
Penganggaran pelaksanaan program percepatan penurunan stuntig di tingkat kewilayahan sebesar 5 persen diambil dari PIPPK. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung bentuk Tim Percepatan Penurunan Stunting. Aksi konvergensi dan intervensi dengan bersinergi sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) diharapkan mampu mempercepat penurunan  balita yang mengalami kondisi gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis di Kota Bandung.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kota Bandung Dewi Kania Sari mengatakan bahwa pembentukan Tim Percepatan Penurunan Stunting atau TPPS yang dibentuk pihaknya merupakan salah satu upaya pelaksanaan program percepatan penurunan stunting. “Dari hasil pertemuan dengan OPD ada aksi konvergensi dan intervensi  serta komitmen kuat dari setiap OPD,” ujar Dewi Kania Sari pada acara Rembuk Stunting Kota Bandung, Jumat 29 Juli 2022.

Sementara terkait dengan masalah penganggaran menurut Dewi Kania Sari  dari hitungan ideal setiap OPD menganggarkan 5 persen untuk stunting. “Sementara untuk kewilayahan penganggaran sebesar 10 persen yang bersumber dari PIPPK,” tambah Dewi Kania Sari. 

Baca Juga: Bandung di Guyur Hujan Deras Disertai Angin Kencang, Pohon Tumbang dan Banjir Cileuncang

Ditambahkan Dewi Kani Sari, ada beberapa anggaran tinggal dihitung saja anggaran keseluruhan. “Contohnya Rp5 miliar dari DPPKB, 5 persen untuk stunting ini," ujar Dewi Kania Sari.

Sementara Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Bandung  Yunimar Mulyana, mengatakan bahwa berdasar hasil analisis situasi pada aksi 1 konvergensi stunting tahun 2022, presentase stunting di Kota Bandung menurun . “Terjadi penurunan dari 9.567 balita atau sebesar 8,93 persen di tahun 2020 menjadi 7.568 atau sebesar 7,59 persen,” ujar Yunimar Mulyana.

Dikatakan Yunimar Mulyana, penurunan angka stunting 1,34 persen atau sebanyak 1.999 balita di Kota Bandung dari tahun 2020 ke tahun 2021. "Meski mengalami penurunan persentase stunting, tentu tidak terlepas dari berbagai tantangan dan hambatan yang masih kita hadapi bersama," ujar  Yunimar Mulyana.

Baca Juga: Mardani H Maming Datang ke KPK, Mardani H Maming Langsung Berseragam Oranye

Ditegaskan Yunimar Mulyana, pihaknya sangat mengapresiasi atas prestasi tim penggerak PKK Kota Bandung beserta Pemerintah Kota Bandung dan seluruh stakeholder yang terlibat dalam mendukung program Tanginas (Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat).

Kota Bandung telah meraih Juara 1 dalam penghargaan perencanaan daerah tahun 2022 tingkat Provinsi Jawa Barat, berkat upaya bersama dan diharapkan turut andil dalam program percepatan penurunan stunting, " pungkas Yunimar Mulyana. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah