Jelang Idul Adha, Momentum Penghapusan Dosa

- 22 Juni 2023, 05:42 WIB
Penceramah Kuliah Subuh, Ustadz Asep Abdul Azis dan Ketua DKM Masjid Al Fath, Achmad Qomaruddin, berfoto usai Kuliah Subuh Mingguan ke Tiga Bulan Juni 2023 DKM Masjid Al Fath.
Penceramah Kuliah Subuh, Ustadz Asep Abdul Azis dan Ketua DKM Masjid Al Fath, Achmad Qomaruddin, berfoto usai Kuliah Subuh Mingguan ke Tiga Bulan Juni 2023 DKM Masjid Al Fath. / Foto: Portal Bandung Timur/Ari Prianto Teguh/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Selalu ada keutamaan pada setiap perayaan hari-hari besar agama dalam ajaran Islam. Keutamaan tersebut menjadi salah satu motivasi bagi umat khususnya untuk menjaga semangat dan konsistensi  peribadatannya setiap waktu.

Salah satu hari besar Agama Islam seperti Hari Raya Idul Adha, Allah Subhanahu Wa Ta’ala menurunkan sejumlah kebaikan serta pahala bagi umat pada hari besar ini. Tidak saja pada saat hari "H" pelaksanaannya, yaitu tanggal 10 Dzulhijjah setiap tahunnya, hari-hari menjelang tiba Idul Adha, terdapat momentum penting penghapusan dosa bagi umat Islam apabila umat melaksanakan peribadatan-peribadatan tertentu sesuai petunjuk-Nya.

Ustadz Asep Abdul Azis, dalam sebuah kesempatan Kuliah Mingguan ke Tiga Bulan Juni 2023 DKM Masjid Al Fath, bertempat di Masjid Al Fath Komplek Panghegar Permai RT 04 RW 04 Kelurahan Mekarmulya Kecamatan Panyileukan Kota Bandung, menyebutkan bahwa, adalah Puasa Arafah apabila dilaksanakan oleh umat pada hari ke 9 bulan Dzulhijjah. Tepat sehari sebelum menjelang Hari Raya Idul Adha, maka umat tersebut akan mendapat kemulian dan pahala dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

Baca Juga: Kegembiraan Anak-anak Jelang Puncak Sanlat Ramadan di Masjid Al-Fath

"Kemuliaan dan pahala puasa pada hari Arafah sesuai dengan hadits diriwayatkan Muslim, yaitu menghapus dosa dua tahun, satu tahun yang telah lalu dan satu tahun mendatang,” ungkap Ustadz Asep Abdul Azis mengutip hadist riwayat Muslim.

Ustadz Asep Abdul Azis, juga mengutip hadist riwayat Muslim lain yang menerangkan tentang  keutamaan Puasa Arafah. “Bahwa, tidak ada hari yang Allah membebaskan hamba-hamba dari api neraka lebih banyak daripada pada hari Arafah," ujar Ustad Asep Abdul Azis.

Dalam berbagai keterangan, puasa termasuk sebagai ibadah utama bagi seorang Muslim. Ustadz Asep Abdul Azis menjelaskan, salah satu keistimewaan ibadah puasa adalah bahwa puasa dikatakan langsung oleh Allah bahwa itu untuk-Nya.

Baca Juga: Kabita Berbuat Kebaikan, Positif bagi Peningkatan Kualitas Jiwa

“Dalam sebuah hadist riwayat Bukhari, Nabi Shalallahu allaihi wassalam bersabda yang artinya, bahwa setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman, “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya.

Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi," terang Ustadz Asep Abdul Azis.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x