Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Ema Sumarna, TPS Hanya Untuk Sampah Residu Bukan Organik dan AnOrganik

- 24 Oktober 2023, 21:09 WIB
Sampah di TPS Cibeunying Kidul selain menutup akses jalan masuk ke TPS juga mulai meluber ke Jalan PHH Hasan Mustofa atau Suci yang didominasi sampah domestik atau rumah tangga organi dan anorganik.
Sampah di TPS Cibeunying Kidul selain menutup akses jalan masuk ke TPS juga mulai meluber ke Jalan PHH Hasan Mustofa atau Suci yang didominasi sampah domestik atau rumah tangga organi dan anorganik. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR- Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna kembali menegaskan Tempat Pembuangan Sementara (TPS) hanya diperuntukan bagi sampah residu. Pemerintah kewilayahan bersama warga diharapkan berperanaktif dalam menangani sampah domestik atau rumah tangga organik dan an-organik.

“Sampah pasar itu dominan, warga pasar belum optimal memilah sampah, apalagi mereduksi sampah, mereka itu inginnya membuang saja. Ini yang segera dipaksa untuk edukasi, karena TPS itu tidak untuk organik dan anorganik, yang boleh itu hanya residu. Mereka harus belajar. Mau kapan lagi, ini harus bergerak," kata Ema Sumarna yang juga Ketua Harian Satgas Darurat Sampah Kota Bandung, Selasa 24 Oktober 2023.

Disampaikan Ema Sumarna,  sampai saat ini, dari sebanyak 135 Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS), terdapat 38 TPS yang masih melebihi kapasitas atau overload. Oleh karenanya, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung meminta warga bisa mengelola sampahnya secara mandiri.

Baca Juga: Ini Kata Ema Sumarna Tentang Sampah Menumpuk di Gedebage

“Dari 135 TPS, masih ada 38 TPS yang overload. Kita genjot penyelesaiannya. Utamanya, penyelesaian masalah sampah di hulu melalui edukasi,” ujar Ema Sumarna.

Dikatakan Ema Sumarna, Pemkot Bandung memang terus berupaya mengedukasi masyarakat untuk menangani sampah dari sumbernya. Ada beragam cara yang bisa dilakukan warga agar sampah yang dibuang ke TPS semakin sedikit.

“Kita memang harus mengubah perilaku. Di rumah bisa menyediakan Loseda atau Lodong Sesa Dapur bisa memilah sampah organik. Bahkan kalau bikin sendiri di rumah lebih murah, sehingga mereka mulai selesaikan sampah sendiri,” jelas Ema Sumarna.

Baca Juga: TEGAS, Satpol PP Tangkap Pembuang Sampah Dihadapkan ke Persidangan Tipiring

Diakui Ema Sumarna, untuk merubah kebiasaan atau prilaku masyarakat dalam hal mengelola sampah bukan hal yang mudah. Oleh karenanya, Pemkot Bandung akan terus mengedukasi warga agar perilaku pengelolaan sampah bisa berubah.

“Masyarakat belum maksimal. Mereka masih Pragmatis, tidak bisa buang ke TPS, padahal TPS itu hanya boleh untuk sampah residu. Organik anorganik harus diselesaikan masing-masing,” tegas Ema Sumarna.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x