Selama Pandemi Covid-19, Rumput Pakan Sapi Harus Tepat

- 13 Oktober 2020, 17:06 WIB
PETERNAK sedang mengumpulkan rumput disekitar kolam belakang Masjid Al Jabbar, Rancasangatan, Cimincrang Kec. Gedebage Kota Bandung.
PETERNAK sedang mengumpulkan rumput disekitar kolam belakang Masjid Al Jabbar, Rancasangatan, Cimincrang Kec. Gedebage Kota Bandung. /Heriyanto Retno

PORTALBANDUNGTIMUR -

Memasuki akhir musim kemarau peternak mulai kesulitan mendapatkan pakan rumput berkualitas. Selama pandemi Covid-19 untuk mendapatkan tanaman rumput bagus peternak harus mencari jauh hingga belasan kilometer.

 “Umur rumput dan takaran rumput untuk pakan sapi pada masa wabah (virus) corona ini sangat berpengaruh pada kesehatan sapi piaraan. Karena kalau salah takaran dan rumput tidak bagus, bisa-bisa sapi piaraan kita mengalami gangguan pencernaan ataupun congor (hidung) basah,” terang Atep (36), warga Padaulun, Kec. Majalaya Kab. Bandung, ditemui saat mencari rumput disekitar kolam belakang Masjid Al Jabbar, Rancasangatan, Cimincrang Kec. Gedebage Kota Bandung.

Untuk mencari rumput yang pas bagi 10 sapi peliharaannya, Atep sudah sejak pukul 5.00 WIB pagi berangkat dari rumahnya.

Baca Juga: RW Siaga, Kreatif dan Inovatif Berhasil Mengangkat Warganya

“Karena waktu pagi hari merupakan waktu yang tepat untuk memastikan rumput untuk pakan sapi, karena pagi hari rumput yang tua akan lebih terlihat hijau batang dan daunnya ketimbang yang masih muda,” terang Atep.

Dibutuhkan satu karung ukuran besar untuk mencampur 3 ikat jerami kering bagi makanan sapi pagi dan sore. Meski hanya sekarung rumput, bukan perkara mudah untuk mendapatkannya.

“Dari jam 6.00 WIB hingga jam 11.00 WIB ini saja belum penuh satu karung. Karena rumput yang pas untuk pakan dan sudah tua sangat sulit pada musim hujan seperti sekarang ini, dan kami sesama peternak harus berebut mendapatkannya,” ujar  Atep.

Baca Juga: Selendang Batik Cetak Sepanjang 198 Meter Dibuat Masyarakat Parungseah

Bila pakan rumput yang diberikan kepada sapi peliharaannya tidak tepat, pada musim penyakit bila membawa pengaruh.

“Bila rumput terlalu muda, akan berpengaruh pada pencernaan seperti halnya pada kita (manusia) kalau makan buah mentah pasti akan sakit perut, sapi juga sama,” ujar Atep mengibaratkan seraya tersenyum.

Untuk memastikan pencernaan sapi peliharaan mengalami sakit bisa dilihat dari kotorannya yang bercampur cairan, dan air kencingnya keruh.

Baca Juga: Kemenparekraf/Baparekraf Siapkan 4.233 Kamar

“Hal yang paling terlihat, sapi sering gelisah dan congornya basah berair, serta sering mengeluarkan air liur,” terang Atep.

Karenanya untuk memastikan sapi peliharaannya ditengah pandemi corona ini benar-benar sehat. Atep dan sejumlah peternak lainnya harus bekerja ekstra dalam mencari rumput pakan sapi.

“Sapi memang kuat tidak akan terkena virus corona, tapi masalah pakan justru lebih membawa pengaruh pada kesehatan sapi pada masa sekarang ini,” pungkas Atep.

Baca Juga: Profiles in History Akan Melelang Barang Dari Film James Bond

Bukan hanya Atep seorang, hampir disepanjang bantaran sungai Cinambo yang membelah wilayah Kecamatan Gedebage Kota Bandung, puluhan orang pencari rumput pakan hewan peliharaan hingga siang masih ramai.

Meski dikawasan perbukitan Cimenyan dan Cilengkrang Bandung Utara, serta Paseh dan Ibun wilayah Bandung Selatan rumput untuk pakan sapi banyak ditemui, tapi rumput didaerah Gedebage, Panyileukan dan daerah Kota Bandung lainnya dianggap lebih baik karena lebih banyak terkena sinar matahari.

Jadi terpaksa peternak sapi harus turun gunung. ( heriyanto)***

Baca Juga: Pendapatan Selangit Para Idol K-Pop Yang Merangkap Sebagai Youtuber

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x