PORTAL BANDUNG TIMUR - Wacana Daerah Otonomi Baru (DOB) Kabupaten Bandung Timur (KBT) sudah sejak tahun 2010. Pembentukan Otonomi Baru Bandung Timur harus benar-benar mewujudkan kesejahteraan dan pelayanan pada masyarakat.
Ditegaskan tokoh Jawa Barat yang juga politis senior Partai Golongan Karya, H. Deding Ishaq kepada Portal Bandung Timur, Jumat 6 November 2020, terkait kembali menghangat wacana Bandung Timur menjadi Daerah Otonomi Baru. “Saya mengetahui adanya pelaksanaan audensi antara Wakil Gubernur Jabar H. Uu Ruzhanul Ulum dengan Forum Koordinasi Desain Penataan Daerah (Forkodetada) Jabar dan Forum CDOB di Gedung Sate Kota, beberapa hari lalu, saya turut mengapresiasi Pemprov Jabar yang merespon aspirasi warga wilayah timur Kabupaten Bandung,” ujar Deding.
Pihaknya mengingatkan, DOB Bandung Timur harus berdasarkan pada aspirasi masyarakat yang menginginkan perubahan, peningkatan kesejahteraan dan pelayanan publik. “Jadi DOB Bandung Timur bukan atas dasar kepentingan perorangan, kelompok maupun partai,” tabah Deding.
Karena menurutnya , kondisi wilayah Kabupaten Bandung yang mencapai 1.762 kilo meter persegi dengan penduduknya 3.7 juta jiwa sudah kurang terlayani .”Dengan wilayah yang sangat luas dan jumlah penduduk yang terus meningkat karena Kabupaten Bandung merupaka daerah penyangga Kota Bandung yang sudah menjadi Kota Metropolitan, sudah pasti pelayanan kurang optimal, dan DOB menjadi pilihan agar masyarakat terlayani,” pungkas Dedi. (heriyanto)***