Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit

2 Desember 2020, 15:58 WIB
Masker saat ini tidak hanya sebagai alat untuk melindungi diri, tapi juga untuk fashion. /Dok. Humas Palangkaraya/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Pada Minggu 30 November 2020 baru lalu Yayasan Odesa Indonesia memantau perkembangan warga Kampung Waas Desa Mekarmanik Kecamatan Cimenyan Kabupaten Bandung, yang terletak dikawasan perbukitan Bandung Utara. Pada saat bersamaan sejumlah kaum ibu yang mengikuti program berkebun sayur mayur di pekarangan rumah tengah memanen sebagian sayuran bantuan dari Yayasan Odesa Indonesia.

Kaum ibu yang sebagian buruh tani, kini tidak lagi bergantung pada hasil upah berkebun diladang milik orang lain. Dengan mengikuti program pendampingan yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia sejak 6 bulan lalu, mereka sudah dua kali memanen hasilnya, sayuran untuk dijual dan sisanya untuk konsum sendiri.

Hal ini cukup menarik dengan apa yang dilakukan Yayasan Odesa Indonesia melakukan pendampingan berkebun sayur mayur di pekarangan rumah dengan menggunakan polybag. Niat awalnya untuk membantu masyarakat agar terbebas dari himpitan ekonomi dimasa pandemi COVID-19 yang tidak kunjung usai, juga untuk mengajarkan masyarakat agar tidak sepenuhnya tergantung bantuan dari pemerintah.

Baca Juga: Ketentuan Ibadah Natal di Masa Pandemi

Hal ini tentunya seiring dengan apa yang dicanangkan oleh Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang diketuai Menteri BUMN, Erick Thohir Dimana sejak bulan Agustus 2020 sudah menegaskan bahwa pemerintah terus berupaya keras melewati badai pandemi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan, dengan slogan ‘Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit’.

Upaya yang hendak dijalankan untuk mewujudkan, ‘Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit’, melalui program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh. Program Indonesia Sehat meliputi sejumlah hal mulai dari sosialisasi perubahan perilaku secara luas melibatkan seluruh stakeholders dan komunitas masyarakat.

Selain itu juga yang tengah dan terus diupayakan hingga saat ini adalah, akselerasi tes PCR, lacak dan karantina secara nasional, dan terapi penyembuhan berkelanjutan. Selain itu juga mengubah zona merah menjadi kuning dan hijau dengan prioritas delapan provinsi, mempersiapkan masyarakat dan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 aman COVID-19, khususnya untuk daerah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.

Baca Juga: BNPB Minta Antisipasi Mitigasi Erupsi Gunung Merapi Fenomena La Nina

Langkah yang juga tengah dan sedang dilakukan, merencanakan dengan matang program kerja sama pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin dan obat-obatan pembentuk antibodi dan daya tahan tubuh. Program ini dilaksanakan untuk satu tahun ke depan, diikuti pemanfaatan satu data untuk penanganan COVID-19 dan kesehatan.

Hal yang juga kini tengah dilaksanakan disejumlah daerah, memaksimalkan peran layanan kesehatan primer pengkhususan rumah sakit untuk pelayanan COVID-19 di setiap daerah. Pelayanan yang berkualitas dan terjangkau dengan pendekatan keluarga.

Pelayanan kesehatan disertai dengan pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi. Melakukan ppercepatan kemandirian alat kesehatan dan obat dalam negeri, hingga transformasi sistem kesehatan dan BPJS berkualitas.

Baca Juga: Ili Lewotolok Erupsi, Kembali Keluarkan Kolom Abu Setinggi 700 Meter

Sementara untuk program ‘Indonesia Bekerja’, hal yang kini terus dilakukan  (KPCPEN) berupa bantuan UMKM produktif, subsidi gaji melalui BPJS Tenaga Kerja dan penyaluran bantuan untuk prakerja. Selain itu, juga bantuan sosial tambahan,  subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik, penyaluran kredit untuk usaha informal, serta program percepatan penyerapan tenaga kerja.

Bahkan dalam program Indonesia Bekerja KPCPEN memastikan bantuan untuk UMKM produktif. Diantaranya untuk 12 juta untuk mikro retail akan dibantu Rp2,4 juta, kurang lebih Rp28,8 triliun.

Selain itu, ada bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM yang sebenarnya sudah berjalan sejak COVID-19 melanda, namun terus dilakukan evaluasi. Dan yang tidak kalah pentinya KPCPEN juga menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo untuk mendorong peningkatan program padat karya, dimana beberapa program strategi nasional yang ada di sejumlah kementerian menjadi padat karya.

Baca Juga: PUPR Kerjakan DAS Tukad Unda Sepanjang 22,56 km

Instruksi Presiden  yang sudah dilaksanakan tersebut diantaranya program padat karya pangan Kementerian Pertanian, Kementerian Kelautan dan Perikanan. Juga Kementerian PUPR lewat program padat karya pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan; program irigasi, embung, jalan, pertanian, pembangunan desa.

Sementara untuk para pengusahan lokal, KPCPEN mendorong pengusaha lokal untuk mengisi ruang investasi yang disiapkan pemerintah. Diantaranya yang disiapkan pemerintah melalui Kementrian BUMN adalah menyediakan kawasan industri Batang dan Subang yang dapat diisi para investor lokal dan asing.

Sedangkan program ‘Indonesia Tumbuh’ yang dicanangkan KPCPEN adalah mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. KPCPEN memastikan telah dilakukan percepatan, dukungan, dan juga tentunya mensinkronisasi program yang tidak hanya di komite tapi di seluruh kementerian.

Baca Juga: Gunung Semeru Meletus, 550 Warga Mengungsi

Program ‘Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit’, terlepas dari stimulus sebesar Rp 695 triliun yang sudah diberikan, kementerian, lembaga dan pemerintah daerah yang memiliki mata anggaran jika tidak produktif dan efektif. Hla ini bisa direlokasi untuk penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi.

Untuk terselenggaranya program ‘Kesehatan Puuh Ekonomi Bangkit’, pihak KPCPEN berharap keterlibatan Kejaksaan Agung, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Polri untuk mendorong percepatan penyerapan anggaran. Meski bantuan terus digulirkan pemerintah, masyarakat juga tetap dihimbau agar mengedepankan protokol kesehatan, karena bila kesehatan tidak pulih, maka akan sulit ekonomi bangkit. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno

Tags

Terkini

Terpopuler