PORTAL BANDUNG TIMUR - Pada peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-76 tahun ada hal cukup menarik di Kampung Cidadap, Desa/Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung. Seusai pengibaran bendera di tebing Gunung Hawu yang dilaksanakan Komunitas Panjat Tebing sejumlah anak-anak kecil turut serta dibarisan belakang untuk mengikuti upacara penghormatan.
Seusai seluruh rangkaian upacara berakhir, belasan anak-anak tidak membubarkan diri tapi meneruskannya dengan melakukan peperangan. Dibagi dua kelompok, anak-anak yang membawa senjata mainan menjadi tentara penjajar, sedangkan tentara pejuang membawa bambu rucing yang diujungnya dipasang kain.
“Seru-seruan saja, perang-perangan seperti pejuang dulu. Biasanya suka ada acara Agustusan, tapi sekarang ini tidak diperbolehkan jadi kami main perang-perangan sendiri,” ujar Dadan, diamini teman-temannya yang lain.
Baca Juga: Haiti, Usai Dilanda Gempa yang Menewaskan Ribuan Orang, Kini Terancam Badai Grace
Selain bermain perang-perangan, anak-anak di Kampung Cidadap dalam menyambut HUT Kemerdekaan RI ke -76 juga mengadakan lomba Agustusan atas inisiatif sendiri. Mereka mengadakan sejumlah perlombaan yang biasa diselenggarakan setiap acara Agustusan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat Taufik Bahar yang merasa kasihan pada anak-anak menjelang siang berinisiatif untuk mengadakan lomba Agustusan. Salah satu yang diperlombakan adalah lomba gebung bantal di atas kolam ikan.
Baca Juga: Mulai Digelar, Sidang Dugaan Korupsi Pengadaan Bansos Covid-19 Aa Umbara Sutisna
“Hadiah yang diberikan tidak seberapa. Namun hal yang penting adalah kegembiraan bagi anak-anak,” ujar Taufik Bahar.
Selain gebug bantal perlombaan yang cukup banyak diminati untuk diikuti anak-anak adalah lomba menangkap ikan di kolam. Ada juga balap karung dan tarik tambang. “Pokoknya tradisi dan budaya jangan sampai dihilangkan, jangan sampai nasionalisme dikalangan anak-anak sampai luntur, apalagi sampai melupakan Hari Kemerdekaan,” ujar Taufik Bahar. (hp.siswanti)***