Pemerintah Isyaratkan Kenaikan Harga Tahu Tempe pada Bulan Depan

- 12 Februari 2022, 09:43 WIB
Pengrajin tahu tradisional di Blok Astana, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, terpaksa mengurangi produksi karena bahan baku kacang kedelai harganya melambung.
Pengrajin tahu tradisional di Blok Astana, Desa Talaga Wetan, Kecamatan Talaga, Kabupaten Majalengka, terpaksa mengurangi produksi karena bahan baku kacang kedelai harganya melambung. /Foto : Istimewa

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan mengatakan, harga tahu dan tempe di dalam negeri akan naik di bulan mendatang. Hal tersebut menurut dia, karena melonjaknya harga kedelai internasional, di mana kedelai menjadi bahan baku utama dalam memproduksi dua makanan kegemaran masyarakat Indonesia tersebut.

"Kondisi kedelai di dunia saat ini terjadi gangguan suplai. Kalau saya melihat di Brazil terjadi penurunan produksi kedelai, di mana awalnya diprediksi mampu memproduksi 140 juta ton pada Januari, menurun menjadi 125 juta ton. Penurunan produksi ini berdampak pada kenaikan harga kedelai dunia," kata Oke Nurwan saat konferensi pers secara virtual, Jumat, 11 Februari 2022.

Penyebab lainnya menurut Oke Nurwan, yakni inflasi di Amerika Serikat yang mencapai 7 persen, yang berdampak pada kenaikan harga daripada input produk kedelai. Selain itu, lanjutnya, terjadi pengurangan tenaga kerja, kenaikan biaya sewa lahan, serta ketidakpastian cuaca di negara produsen kedelai juga mengakibatkan petani kedelai di Amerika Serikat menaikkan harga.

Baca Juga: Bawah Jembatan Simpang Susun Cileunyi Tol Cisumdawu  Jadi  Terminal Bayangan

"Dari data Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai pada minggu pertama Februari 2022 mencapai 15,77 dolar AS per bushel atau angkanya sekitar Rp11.240 per kilogram (kg) kalau ditingkat importir dalam negeri," kata Oke Nurwan.

Oke Nurwan menambahkan, diperkirakan harga kedelai akan terus mengalami kenaikan hingga Mei 2022 yang bisa mencapai 15,79 dolar AS per bushel. Namun begitu, ia menjelaskan, selanjutnya akan terjadi penurunan pada Juli 2022 ke angka 15,74 dolar AS per bushel di tingkat importir.

Untuk itu, Oke Nurwan mengatakan bahwa kenaikan harga kedelai dunia itu akan berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe di dalam negeri.

Baca Juga: Gunung Merapi Kembali Semburkan Guguran Awan Panas

"Dan hal ini akan mempengaruhi ujungnya adalah harga produk turunan dari kedelai, yang utama disini adalah harga tempe dan tahu," ujar Oke Nurwan.

Halaman:

Editor: Agus Safari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x