Flyover Kopo Lebaran 2022 Belum Dapat Dilalui Kendaraan

- 1 Mei 2022, 15:49 WIB
Flover Kopo yang belum 100 persen selesai urung dipergunakan untuk mobilisasi mudik Lebaran 2022.
Flover Kopo yang belum 100 persen selesai urung dipergunakan untuk mobilisasi mudik Lebaran 2022. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Rencana aktivasi flyover Kopo pada awal Mei 2022 dan pada masa Lebaran 2022 urung dilakukan. Sejumlah pekerjaan bagian flyover Kopo yang belum terselesaikan dikhawatirkan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan bila dipaksakan diaktifkan.

Hal tersebut disampaikan Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan kepada wartawan setelah pihaknya melakukan peninjauan langsung ke lapangan. “Saya melakukan peninjauan karena ada rencana pengaktifan flyover Kopo pada masa Lebaran 2022, namun ternyata secara fisik  belum siap 100 persen, masih ada banyak pekerjaan yang belum selesai,” ujar Tedy Rusmawan.   

Disampaikan Tedy Rusmawan, seteah pihaknya meninjau dan melihat langsung ke lapangan, ternyata masih ada beberapa pekerjaan penting yang berkaitan dengan keselamatan pengendara yang belum selesai dipasang. “Yang saya dengar sudah siap dipergunakan untuk pemudik, ternyata belum 100 persen selesai,” ujar Tedy Rusmawan.

Baca Juga: Pemerintah Keluarkan Ketetapan Pengaturan Besaran Bipih Haji 1443 Hijriah/2022 Masehi

Menurut Tedy Rusmawan, kedua lajur flyover Kopo telah selesai di aspal hotmik dan marka tengah lajur serta kiri kana sudah terpasang. “Tapi ada beberapa expansion joint penyambung yang belum terpasang, dan bahkan di ujung jalan juga belum tuntas pengaspalan dan pemasangannya,” ujar Tedy Rusmawan.

Hal lainnya yang tidak kalah pentingnya menurut Tedy Rusmawan adalah rambu-rambu dan lampu penerangan. “Belum lagi dibagian bawah flyover, rambu-rambu maupun marka jalan serta rehabilitasi jalan pengganti permukaan lama masih belum dilakukan,” ujar Tedy Rusmawan.

Pihaknya berharap pengoperasian ataupun aktivasi flyover Kopo jangan sampai terburu-buru dilakukan tanpa memerhatikan keselamatan. “Mending diselesaikan dulu seluruhnya sampai 100 persen, kemudian diujicoba dan bila sudah tidak ada keluhan dari pengguna ataupun kekurangan, baru dioperasikan. Seperti flyover Antapani atau Supratman dan Laswi lah,” pungkas Tedy Rusmawan. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x