Ada Banyak Faktor Sebabkan Bandung Macet, Ada Banyak Upaya Minimalisir Kemacetan

- 22 Juli 2022, 06:00 WIB
Antrian panjang kendaraan dari dua arah di ruas Jalan Gatot Subroto Kota Bandung pada Rabu  20 Juli 2022.
Antrian panjang kendaraan dari dua arah di ruas Jalan Gatot Subroto Kota Bandung pada Rabu 20 Juli 2022. /Portal Bandung Timur/heriyanto/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Bertambahnya volume kendaraan tidak ditunjang penambahan kapasitas jalan ditambah minimnya kesadaran berlalulintas menjadi faktor penyebab kemacetan di Kota Bandung. Berbagai upaya penanganan lalu lintas dilakukan dalam menanggulangi kemacetan lalu lintas.

“Jadi sebenarnya banyak faktor penyebab kemacetan yang terjadi di Kota Bandung. Selain menambahan volume kendaraan pada waktu ataupun jam terntentu, juga karena kondisi jalan di Kota Bandung yang tidak mengalami perubahan, belum lagi tingkat kesadaran berlalu lintas yang masih kurang,” ujar Kepala Bidang Keselamatan dan Ketertiban Transportasi Dinas Perhubungan Kota Bandung Asep Kuswara, terkait usulan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bandung Tedy Rusmawan.

Usulan Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Ruswan agar Dishub Kota Bandung menerapkan sistem ganjil genap menurut Asep Kuswara, telah beberapakali diterapkan di Kota Bandung. Dishub Kota Bandung bersama Polrestabes Bandung menerapkan sistem ganjil genap disejumlah titik ruas jalan Kota Bandung yang dilaksanakan setiap akhir pekan.

“Penerapan sistem ganjil genap saat PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) cukup efektif saat diberlakukan di lima gerbang tol masuk Kota Bandung serta di beberapa titik jalan karena volume kendaraan menurun. Namun saat ini di saat semua aktivitas kembali normal volume kendaraan dan aktivitas warga Kota Bandung serta luar Kota Bandung sangat tinggi di Kota Bandung,” ujar Asep Kuswara.

Namun demikian menurut Asep Kuswara, kepadatan disejumlah titik mulai dapat diminimalisir dengan kehadiran flyover. Semisal kemacetan di Jalan Laswi, Jalan Kopo dan Terusan Jalan Jakarta.

Untuk meminimalisir kemacetan menurut Asep Kuswara, jajaran Dishub Kota Bandung juga terus gencar melakukan razia pengembokan dan pengembosan parkir liar. Bahkan pada waktu-waktu tertentu dilakukan penderekan bagi kendaraan roda empat dan mengangkut sepeda motor yang melakukan parkir sembarangan.

Upaya lainnya yang dilakukan menurut Asep Kuswara adalah menertibkan aktivitas warga di pusat keramaian atau perdagangan. “Seperti di pasar tradisional telah ditetapkan jam operasi, seperti di Pasar Ujungberung, Cicadas dan Cikutra serta pasar lainnya,” ujar Asep Kuswara.

Kini menurut Asep Kuswara, untuk meminimalisir kemacetan yang terjadi tinggal kesadaran dari masyarakat. Bukan hanya dalam hal berlalu lintas dan tidak berhenti sembarangan serta  melanggar rambu lalu lintas, tetapi juga tidak berkendaraan kalau tidak terlalu terpaksa.

“Jadi sebenarnya ada banyak solusi untuk diterapkan dalam mengatasi kemacetan di Kota Bandung selain sistem ganjil genap. Kini kembali kesiapan masyarakat yang akan melaksanakannya,” pungkas Asep Kuswara. (heriyanto)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x