Lesbumi PC NU Gelar Ruwatan Menjaga Tradisi Merawat Toleransi

- 30 Januari 2022, 04:00 WIB
Lesbumi Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Bandung  akan menggelar Harlah NU ke-96.
Lesbumi Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Bandung akan menggelar Harlah NU ke-96. /Foto : Lesbumi/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Memperingati Harlah NU ke-96, Lesbumi Pengurus Cabang (PC) NU Kabupaten Bandung menggelar ruwatan dengan tema “Menjaga Tradisi, Merawat Toleransi”. Ruwatan akan digelar di Lapangan Upakarti, Komplek Perkantoran Pemkab Bandung, Senin 31 Januari 2022.

Ketua Lesbumi PC NU, Dadan Madani dalam keterangan presnya Sabtu 29 Januari 2022 malam, menjelaskan, selain untuk memperingati Halra NU ke-96, ruwatan ini pun menyikapi munculnya kekerasan atau intoleransi yang disebabkan karena praktek tradisi yang terjadi di masyarakat.

Dadan yang biasa dipanggil Kang Ii menambahkan, tradisi dan toleransi telah menjadi dua kutub yang mudah dibenturkan. Fenomena ini acap kali menjadi ancaman bagi kerukunan dan keberagaman bahkan sering kali berakhir dengan kekerasan atau intoleransi.

Baca Juga: Sertu Anumerta Muhammad Rizal, Dimakamkan Dengan Upacara Kebesaran Kenegaraan DI TMP Cikutra Bandung  

Munculnya kekerasan atau intoleransi disebabkan karena praktek tradisi masyarakat tersebut berdasar atas keyakinan yang menurut sebagian masyarakat melanggar syariat agama dan keyakinan lain.

Tradisi Ruwatan misalnya, adalah tradisi yang diyakini masyarakat adat tertentu sebagai media komunikasi antara manusia, alam dan makhluk lainnya.

Suguhan sasajen dengan diiringi musik tertentu sebagai media ritual, seakan hal tersebut  berbau klenik dan mengundang perdebatan.

Agenda tersebut  sekaligus sebagai bentuk pelaksanaan dari Saptawikrama (Tujuh Kebijaksanaan Kebudayaan ) Lesbumi yang ketiga, yaitu membangun wacana independen dalam memaknai kearifan lokal dan budaya islam Nusantara secara ontologis dan epistimologis keilmuan.

Baca Juga: Liga 1 Indonesia, 7 Kali Aksi Heroik Teja Paku Alam Bikin  Ciro Menangis di Sisi Lapang

"Di Nahdlatul Ulama dikenal sebuah Prinsip atau bisa juga disebut pedoman yang berbunyi 'Al-Muhafazhoh ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Memelihara tradisi lama yang baik dan mengambil kebiasaan baru yang lebih baik," paparnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah