Network
PORTAL BANDUNG TIMUR - Dinas Pariwisata dan Kebudayaa Jawa Barat melalui Unit Pelaksana Tenis Pengembangan Kebudayaan Daerah Jawa Barat memfasilitasi ruang ekspresi bagi pelaku seni dan budaya serta masyarakat pasca pandemi Covid-19. Pelestarian dan pemulihan seni budaya di pelosok daerah Jawa Barat membutuhkan perhatian bersama.
“Sebagaimana yang telah kita rasakan bersama, dua tahun merupakan masa yang sangat perih dimana berbagai kegiatan kita dibatasi karena wabah Covid-19. Di masa pemulihan dan pelonggaran dimana sejumlah wilayah Jawa Barat mulai masuk katagori Level 1 PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat), mari kita bersama-sama untuk kembali membangkitkan gairah seni budaya serta memanfaatkan ruang-ruang ekspresi,” ujar Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat Drs. Benny Bachtiar, M.Si., pada pegelaran seni angklung Program Karya Seni Unggulan Daerah, di Teater Tertutup Taman Budaya Jawa Barat.
Dikatakan Benny Bachtiar, kegiatan yang yang berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjukan bukti kepedulian pemerintah terhadap pelaku seni budaya. Juga dalam melaksanakan amanat UU No. 5 Tahun 2017 dan Agenda Strategis Kebudayaan dan Perpres No. 111 Tahun 2021.
Baca Juga: Sudah Seribu Lebih Warga Kota Bandung Terserang DBD, 6 Orang Diantaranya Meninggal Dunia
“Sebagai bukti kepedulian Pemerintah Jawa Barat kepada pelaku seni budaya dan juga masyakat Jawa Barat, melalui Disparbud Jabar, saya sudah mengintrusikan kepada jajaran di UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, untuk memfasilitasi para pelaku seni budaya maupun masyarakat. Silahkan pergunakan gedung-gedung pertunjukan yang dikelola UPTD (Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat) sebagai ruang ekspresi seni budaya,” ujar Benny Bachtiar.
Dikatakan Benny Bachtiar, untuk kembali membangkitkan semangan pelaku seni budaya dan juga masyarakat luas dalam mengembangkan seni budaya dibutuhkan kolaborasi semua pihak. “Seperti halnya kesenian angklung yang sudah ditetapkan UNIESCO sebagai warisan budaya dunia, butuh perhatian bersama, khususnya para guru di sekolah kenalkan kepada anak didik, karena saat ini dunia anak-anak sudah sangat memprihatinkan dimana gadget dan game online telah menguasainya,” ujar Benny Bachtiar.
Pegelaran angklung dengan menampilkan kelompok angklung binaan Rumah Angklung UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat dan sejumlah sekolah dasar di Kota Bandung, berlangsung komunikatif. Penonton yang terdiri dari guru-guru sekolah bersama anak didik serta anggota komunitas, bermain angklung bersama membawakan sejumlah repertoar. (heriyanto)***
