Masjid Raya Bandung Kini, Butuh Perbaikan Pasca Renovasi Besar-besaran 2021

- 26 Juni 2023, 22:38 WIB
Masjid Raya Bandung di Jalan Dalem Kaum, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol Kota Bandung, Jawa Barat, sejak direnovasi total tahun 2001 hingga kini belum kembali dilakukan perbaikan.
Masjid Raya Bandung di Jalan Dalem Kaum, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol Kota Bandung, Jawa Barat, sejak direnovasi total tahun 2001 hingga kini belum kembali dilakukan perbaikan. /Portal Bandung Timur/Tasya Aurellia Dewangga/

PORTAL BANDUNG TIMUR - Halo warga Bandung! Sudahkah kalian mengetahui bahwa Masjid Raya Bandung Provinsi Jawa Barat. Masjid  yang telah berdiri sejak zaman Belanda terletak di Jalan Dalem Kaum, Kelurahan Balonggede, Kecamatan Regol Kota Bandung, Jawa Barat, dibangun pada tahun 1810 hingga 1812.

Seiring usia, Masjid Raya Bandung di Provinsi Jawa Barat, telah beberapakali mengalami renovasi. Namun  kini sedang menghadapi tantangan serius dalam bentuk kebocoran yang merambat ke berbagai sudut bangunan.

Masalah ini menjadi semakin memprihatinkan terutama ketika datangnya musim hujan. Dimana sejumlah titik area Masjid Raya Bandung menjadi basah dan tergenang akibat dari kebocoran yang tak terelakkan.

Baca Juga: Masjid Agung Majalaya, Karya Monumental Insinyur Suhaimin Mengadopsi Masjid Demak, Cirebon dan Banten

Keindahan dan integritas bangunan yang memiliki nilai sejarah yang tinggi sedang terancam oleh kerusakan yang perlu segera ditangani. Mengatasi masalah ini bukanlah tugas yang mudah.

Dibutuhkan upaya yang berkelanjutan dan komitmen kuat untuk membangun kembali kejayaan Masjid Raya Bandung yang terhormat ini. Langkah-langkah restorasi yang tepat perlu diambil untuk memperbaiki kerusakan yang ada dan mencegah kemungkinan kerusakan lebih lanjut di masa depan.

Sejak di bangun tahun pada tahun 1810 hingga 1812 dengan bentuk khas tempat ibadah urang Sunda. Untuk pertamakalinya Masjid Raya Bandung direnovasi atas inisiatif Presiden RI Soekarno tahun 1955 yang juga langsung merancangnya, menjelang diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika.

Baca Juga: Kemegahan Klenteng Hok Lay Kiong di Usia ke 3 Abad

Renovasi kedua dilaksanakan tahun 1970 usai atap Masjid Raya Bandung diterjang angin putingbeliung. Kemudian 3 tahun kemudian, atas inisiatif Gubernur Jawa Barat pada masa itu Letnan Jenderal (Purn) Solihin Gautama Purwanegara memerintahkan renovasi besar-besaran Masjid Raya Bandung.

Lagi-lagi pada tahun 2021 Gubernur Jawa Barat masa itu, Mayor Jenderal (Purn) Raden Nana Nuriana memerintahkan untuk melakukan renovasi Masjid Raya Bandung secara besar-besaran. Masjid Raya Badung yang sebelumnya terpisah dengan Alun-alun Bandung oleh Jalan Raden Dewi Sartika menjadi satu bagian.  

Pembangunan yang dilakukan selama 829 hari  atau 2 tahun 99 hari terhitung tanggal 25 Februari 2001 dan selesai 4 Juni 2003 menjadikan penampakan Masjid Raya Bandung seperti yang seperti sekarang ini dengan dua menara kembar setinggi 81 meter.

“Jadi sangatlah wajar bila kondisi sekarang ini sudah waktunya Masjid Raya Bandung kembali dilakukan perbaikan karena sudah 20 tahun sejak dilakukan renovasi besar-besaran belum kembali direnovasi, pali hanya perbaikan di bagian tertentu,” ujar Endang Ma’soem (66), yang sudah sejak tahun 1992 dipercaya menjadi salah seorang pengurus Masjid Raya Bandung.

Baca Juga: Masjid Babussalam Kersamanah Garut, Rumah Angker Jadi Masjid Indah dan Megah Bergaya Timur Tengah

Saat ini, Masjid Raya Bandung di Provinsi Jawa Barat menghadapi tantangan serius dalam bentuk masalah kebocoran yang melanda bangunannya. Setelah dilakukan perhitungan teliti, ditemukan lebih dari 70 titik kebocoran yang tersebar di berbagai bagian masjid.

Sayangnya, kebocoran ini tidak dapat ditambal secara sementara, melainkan membutuhkan perbaikan yang lebih komprehensif. Untuk memperbaiki kerusakan yang ada, diperlukan upaya pembangunan total yang membutuhkan dana tidak sedikit, diperkirakan mencapai Rp20 miliar.

Menikmati Kota Bandung dari Menara Masjid Raya Bandung yang memiliki ketinggian 81 meter  dibangun atas inisiatif Gubernur Jawa Barat HR Nuriana pada tahun 2001.
Menikmati Kota Bandung dari Menara Masjid Raya Bandung yang memiliki ketinggian 81 meter dibangun atas inisiatif Gubernur Jawa Barat HR Nuriana pada tahun 2001.
Kondisi ini menciptakan situasi yang mengkhawatirkan dan membutuhkan tindakan segera. Masjid Raya Bandung, yang memiliki nilai sejarah yang tinggi dan menjadi lambang kota, harus mendapatkan perhatian serius dan dukungan penuh dari masyarakat dan pemerintah setempat.

Proses pembangunan total yang memakan biaya yang signifikan akan memastikan bahwa masjid ini akan kembali menjulang dengan kokohnya, menjaga keindahan arsitektur dan nuansa spiritual yang telah menginspirasi jamaah dan pengunjung selama bertahun-tahun.

Dengan tujuan untuk melindungi warisan bersejarah ini dan memastikan keselamatan para pengunjung, perencanaan yang cermat dan perhatian terhadap detail menjadi sangat penting. Sumber daya yang cukup, termasuk dana yang mencukupi, serta keahlian dari para profesional terkait, perlu dikerahkan untuk memastikan pembangunan yang sukses.

Dalam upaya ini, semangat gotong royong dan partisipasi aktif dari seluruh komunitas Bandung akan memainkan peran kunci dalam mewujudkan pemulihan dan pemugaran Masjid Raya Bandung.

Baca Juga: Kampung Adat Mahmud, Cikal Bakal Kampung Islam Priangan Warisan Syekh Abdul Manaf

Memang sangat disayangkan bila kerusakan yang saat ini mulai menggerogoti Masjid Raya Bandung dibiarkan. Masjid yang dibangin bersamaan dengan kepindahan pusat kota Kabupaten Bandung dari Karapyak ke Kota Bandung saat ini merupakan buah cita-cita mulia Bupati Bandung  keenam Raden Adipati Wiranatakusumah II atau yang dikenal dengan sapaan Dalem Kaum yang menginginkan adanya suatu masjid besar dengan alun-alun kotanya.

Raden Adipati Wiranatakusumah II tidak ingin pusat Kabupaten Bandung hanya berupa pendopo, hingga  merelakan sebagian tanahnya untuk dihibahkan menjadi alun-alun dan masjid hingga luasnya mencapai 8.575 meter persegi. Masjid yang sebelumnya berupa bangunan panggung beratapkan daun rumbia berubah menjadi bagunan megah dan tidak jauh beda dari bangunan pendopo dengan kekhasan pagar sisik ikan.

Jika ditangani dengan serius dan berkomitmen, masjid ini memiliki potensi untuk bangkit kembali dengan kejayaannya yang dulu. Sebagai pusat ibadah yang dipersembahkan bagi umat Muslim dan sebagai simbol budaya dan sejarah, Masjid Raya Bandung akan terus memancarkan keindahannya yang tiada tara.

Melayani para jamaah dengan fasilitas yang aman dan nyaman, serta menginspirasi generasi mendatang untuk menghargai dan mempelajari warisan berharga yang ada di dalamnya. (Tasya Aurellia Dewangga)***

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah