Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat, Ada Banyak Cerita di Bawahnya

- 30 September 2023, 22:46 WIB
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdiri megah menghadap Gedung Sate Bandung.
Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat berdiri megah menghadap Gedung Sate Bandung. /Portal Bandung Timur/Anisa Auliya /

PORTAL BANDUNG TIMUR – Jumat pagi menjelang siang, mentari bersinar menyoroti tugu yang menjulang tinggi seperti bambu runcing yang melambangkan kemerdekaan Indonesia. Di bawahnya terdapat ruang bawah tanah yang menyimpan bukti dari sejarah perjuangan para pahlawan khususnya di Jawa Barat.

Bandung merupakan salah satu kota di Indonesia yang menjadi tujuan berwisata, baik wisata alam, wisata fashion, wisata kesejarahan, dan masih banyak lagi. Salah satu yang menjadi ikon di Kota Bandung yaitu Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat yang dikenal dengan sebutan Monju. Monju memiliki museum yang unik karena terletak di bawah tanah. Sangat menarik untuk dikunjungi oleh wisatawan dari dalam kota maupun dari luar Kota Bandung.

Monumen Perjuangan Jawa Barat ini berlokasi di Jalan Dipati Ukur nomor 48 di Kota Bandung. Bangunannya berdiri kokoh dengan citra perjuangan, berhadapan dengan Gedung Sate dan membelakangi Gunung Tangkuban Parahu, yang mana dibangun untuk memperingati perjuangan para pahlawan di Jawa Barat untuk melawan bengisnya para penjajah.

Baca Juga: Elemen Masyarakat Adat Sunda Gelar Ruwatan di Depan Monumen Perjuangan Rakyat Jabar

Fasilitas yang disediakan di dalam museum untuk para pengunjung yaitu memakai pakaian khas zaman dahulu seperti kebaya dan rok batik untuk perempuan dan seragam seperti seragam tentara untuk digunakan laki-laki. Kemudian ruang film yang dapat menampung 150 orang.

"Ruang pemutaran film ini biasa digunakan untuk menayangkan film-film sejarah, sebelum pandemi ruangan ini digunakan untuk seminar kesejarahan, seminar untuk mengenang sejarah-sejarah biasanya disini. Insya Allah bulan Juli akan ada seminar kesejarahan, namun belum ada informasi lebih dari pimpinan", penjelasan Pak Rikrik, beliau salah satu kurator museum Monju.

Tak hanya itu, fasilitas selanjutnya diarahkan ke ruang diorama, ruang foto dokumenter, dan ruang pamer bersejarah, "Ini ruang diorama yang alurnya didasarkan periodisasi waktu dari abad 1652, dimana pasukan VOC pertama kali masuk ke wilayah Banten", jelas Pak Rikrik.

Baca Juga: Wapres KH Ma'ruf Amin Resmikan Monumen Pahlawan Covid-19

Pada ruang diorama ini terdapat 9 diorama yang dipaparkan, "Sebenarnya awal kami pindah kesini ada 7 diorama, kemudian kami tambah 2 diorama dan diperkecil supaya muat 9 diorama. Yang membuat ini (miniatur sejarah) komunitas pecinta sejarah, kemudian heritage bandung, kemudian dosen-dosen ahli sejarah termasuk ibu Eti dari UNPAD" jelas Pak Rikrik.

"Yang membuat ini Prof. Sunaryo dengan para mahasiswanya, kalau yang membuat denah ini nya Prof. Selamat Hirosanjaya, kalau yang membuat patung-patungnya ini Prof. Sunaryo", sambung Pak Rikrik.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x