Kerajaan Tikus Kritik Sosial Longser Bandoengmooi di Gedung Kesenian Rumentang Siang

- 14 Oktober 2023, 18:05 WIB
Saah satu adegan pegelaran Longser Bandoengmooi yang emngangkat tema kritik sosial Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jaan Baranang Siang Kosambi Kota Bandung.
Saah satu adegan pegelaran Longser Bandoengmooi yang emngangkat tema kritik sosial Kerajaan Tikus di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jaan Baranang Siang Kosambi Kota Bandung. /Portal Bandung Timur/may nurohman/

Ketua Sanggar Seni Bandoengmooi, Mochammad Fikri mengatakan, pertuinjukan Kerajaan Tikus ini merupakan sebuah evaluasi pewarisan seni longser ke 3 yang dilakukan Bandoengmooi di tahun 2023.

Tarian Jaipongan dan Pencak Silat menjadi bagian pertunjukan Kerajaan Timur Longser Bandoengmooi.
Tarian Jaipongan dan Pencak Silat menjadi bagian pertunjukan Kerajaan Timur Longser Bandoengmooi.
“Proses pewarisan seni longser dilakukan dalam bentuk pelatihan selama 3 bulan dan dievaluasi melalui pertunjukan. Pada kesempatan ini kami bukan saja mengajak para remaja untuk terlibat langsung menjadi pemain, juga memberi kesempatan pada mereka menjadi sutradara, penata musik, dan penata tari,” ujar Fikri dalam keterangan pesnya.

Munurutnya, mereka paling tidak memiliki tiga kemapuan, untuk laki-laki bisa akting dan menabuh musik, sedangkan yang perempuan bisa menari dan akting, dan mereka didorong terlibat langsung memasarkannya, menjalin kerjasama dengan stakehorder pendukunya, dan menjaring penonton dari kalangan remaja juga masyarakat umum.

“Dalam pemasaran alhamdulilah pada kesempatan ini kami dapat menjaring penonton sekitar 1.000 orang yang 90 perser remaja dan sebagai penonton pemula seni longser. Pertunjukan digelar hanya 1 hari dan dibagi 4 sesi. Jadi dalam seharian, dari pagi hingga malam mereka melakukan 4 kali pertunjukan dalam bentuk yang sama,” ungkapnya.

Baca Juga: Sandiwara Tradisional, Hirup Teu Neut Paeh Teu Hos

Ketua Yayasan Kebudayaan Bandoeng Mooi yang menaungi Sanggar Seni Bandoengmooi mengungkapkan, pewarisan seni longser melalui pelatihan, residensi atau pemagangan, dan pertunjukan di ruang publik dilakukan secara berkesinambungan tiap tahun.

“Setelah ini, tahun 2024 mendatang kami menerima pemagangan untuk calon pelatih seni longser. Para pemagang di Bandoengmooi dilatih kompentensi dibidang tari, musik, akting, pencak silat dan magemen seni longser yang disiapkan untuk menjadi pelatih longser di SMA/SMK,” katanya.

Seni Longser sudah ditetapkan oleh Kemdikbudristek RI sebagai warisan budaya takbenda dari Jawa Barat. Namun nasib seni longser saat ini seperti mahluk yang hidup segan mati tak mau.

Untuk itu diperlukan upaya yang sitematis agar seni longser eksitensinya tetap terjaga dan berkebang lebih maju. Melakukan pewarisan seni Longser pada generasi muda milenial secara sistimatis dan melihat perkembangan zaman menjadi pembuka seni Longser agar diterima kembali menjadi bagian penting dalam pergaulan hidup masyarakat Jawa Barat.

Salah satu adegan Kerajaan Tikus Longser Bandoengmooi.
Salah satu adegan Kerajaan Tikus Longser Bandoengmooi.
“Melalui pewarisan dan gelar pertunjukan di ruang-ruang publik tetunya semakin menambah jumlah pelaku dan apresiatornya, terjaga kelestariannya dan di dorong menjadi bagain dari ekonomi kreatif yang dapat meningkatkan kesejehteraan pelakunya yang berimbas pada peningkatan pendapatan masyarakat dan daerah,” paparnya.

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah