PORTAL BANDUNG TIMUR - Laskar Panggung Bandung (LPB) didirikan di Bandung, 20 November 1995. Para pendirinya ialah Yusef Muldiyana, Deddy Koral, Anton Justian, Gaus FM, Doni Achmad, Aendra Medita, Dyanto, Sarwoko.
Nama Laskar Panggung dipilih untuk menggambarkan patriotisme dalam memperjuangkan kesenian, khususnya teater. Hal ini senada dengan tujuan awal pendirian kelompok ini, yaitu mengembangkan gaya teater yang berbeda.
Dua hari yang lalu (20/11) LPB genap 25 tahun dalam perjalanannya berkarya dalam senin pertunjukan, yaitu teater. Lakon-lakon Yusef keseluruhannya merupakan dongeng kontemporer masa kini. Hal-hal yang sangat aktual di negeri tercinta ini menjadi lahan naskah baginya.
Baca Juga: Akses Internet Makin Terjangkau
Baca Juga: Masih Level Sedang, Indeks Literasi Digital Indonesia
Baca Juga: Ada 196,71 Juta Pengguna Internet di Indonesia
Entah itu tentang kebobrokan birokrasi pemerintahan, moral para pejabat, kemiskinan dan keprihatinan rakyat jelata, kesemrawutan politik dan lain-lainnya, semua itu ia sadap dan ia ungkapkan dalam sebuah pengejawantahan dengan muatan ‘gaya’ dongengan dan permainan atau dolanan sebagai bentuk pertunjukannya.
Dengan kebebasan inilah Yusef membentuk aktornya dalam semangat askar yang sangat sulit ditemukan dalam kondisi per-teateran saat ini, misalnya dimana para aktor dirayu oleh peluang-peluang bermain sinetron yang sangat mudah dan praktis dalam berakting, dibanding proses pentas teater yang banyak menghabiskan energi bahkan materi sendiri keluar dari kocek masing-masing aktor dan aktrisnya.
Makanya sangatlah mengherankan sebuah kelompok teater bisa bertahan sampai 25 tahun, jika kita bandingkan dengan kelompok-kelompok teater lainnya di Bandung pada dasawarsa 1990-an sampai saat ini.