Al-Khawarizmi, Teori Dialektika dan Relevansinya

- 31 Januari 2024, 13:00 WIB
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, penemu Aljabar dan Algoritma serta angka nol.
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi, penemu Aljabar dan Algoritma serta angka nol. /Pixabay/

Al Khawarizmi meninggal dunia pada tahun 850 Masehi, dan menjadi salah satu pemikir ilmiah Islam paling penting dalam budaya Islam awal. Penemuan al-Khawarizmi dapat dikaji melalui teori dialektika sebab akibat. Studi kasusnya mengapa komputer pada masa ini dapat tercipta, hal ini disebabkan oleh terciptanya bilangan Aljabar dan perhitungan Algoritma oleh Al Khawarizmi.

Perhitungan tersebut pada mulanya digunakan sebagai penyelesaian masalah warisan sesuai dengan proporsi yang telah ditentukan oleh hukum Islam. Akibat yang ditimbulkan yaitu perkembangan bilangan dan perhitungan yang pada mulanya hanya berkutat kepada kertas sebagai media penyaluran teori dari bilangan dan perhitungan yang berlaku.

Dengan inovasi teknologi informasi yang semakin berkembang pesat, maka bilangan tersebut menjadi bilangan biner yang diterapkan ke dalam teknologi komputerisasi hingga sekarang.

Sehingga dapat disimpulkan, menurut teori dialektika sebab-akibat bahwasanya Al Khawarizmi menciptakan bilangan Aljabar dan perhitungan Algoritma bertujuan untuk memudahkan umat manusia dalam hal perhitungan. Sehingga manfaat yang dirasakan dari penemuan ini berkelanjutan dari semenjak diciptakan hingga masa sekarang.

Penemuan tersebut juga merupakan salah satu penemuan terbesar dan terpenting karena sangat berpengaruh bagi kehidupan ummat manusia. Alfatihah untuk ilmuwan muslim Muhammad bin Musa al-Khawarizmi. (Ahmad Rido Fauzi)***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x