Peristiwa Isra Miraj, Sejauh Mana Kadar Keimanan Kita

- 1 Februari 2024, 07:04 WIB
Peristiwa Isra Miraj Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala, harus semakin mempertebal keimanan sebagai Muslim.
Peristiwa Isra Miraj Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam melakukan perjalanan dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha menghadap Allah Subhanahu Wa Ta’ala, harus semakin mempertebal keimanan sebagai Muslim. /Portal Bandung Timur/hp siswanti/

Setelah penjelasan Rasulullah itu, tiba-tiba Abu Bakar berkata, “Benar engkau ya Rasulullah! Engkau memang benar! Saya bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah.”

Atas kebesaran Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasulullah Shalallahu allaihi wassalam juga menjelaskan soal rombongan unta Bani Fulan yang beliau jumpai saat Isra di daerah Rukh yang sempat kehilangan untanya.

Rasulullah juga jelaskan semangkuk air milik mereka yang beliau minum. Beliau jelaskan unta-unta Bani Fulan itu unta merah yang bermuatan karung hitam dan putih. Unta terdepan berwarna kelabu dengan garis hitam. Rasulullah jelaskan pula bahwa rombongan unta itu tiba pada hari Rabu.

Orang-orang Quraisy kagum dengan apa yang baru saja Rasulullah ceritakan. Tidak ada yang meleset sedikit pun. Meski begitu, tidak kemudian mereka menyatakan beriman. Bahkan mereka yang kufur semakin kufur, tidak percaya.

“Dalam Kitab Mafatih Al Ghaib disebutkan bahwa peristiwa Isra Miraj Nabi Muhammad Shalallahu allaihi wassalam menjadi ujian keimanan bagi orang muslim. Mereka yang tulus beriman, semakin bertambah keimanannya, sementara mereka yang masih lemah iman, tidak sedikit menjadi kufur. Bahkan sampai sekarang ini, hingga masalah waktu, tanggal dan bulan Rasulullah melakukan perjalanan Isra Miraj masih diperdebatkan. Semoga kita menjadi bagian dari umat Muslim pengikut Nabu Muhammad Shalallahu allaihi wassalam yang mempercayai dan dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra Miraj serta mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin,” pungkas Ustad Didi saefulloh.***

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x