PORTAL BANDUNG TIMUR - Nilai Tukar Petani (NTP) Jawa Barat pada Desember 2020 mengalami penurunan menjadi 100,19. Konsumsi Rumah Tangga di daerah perdesaan mengalami inflasi 0,59 persen.
"Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) Jawa Barat pada Desember 2020 turun 0,27 menjadi 100,72 dibanding bulan sebelumnya. Penurunan NTUP terjadi akibat adanya penurunan pada sub sektor,” terang Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, Dyah Anugrah.
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat, menurut Dyah Anugrah, penurunan terjadi pada subsektor tanaman pangan menurun sebesar 1,24 persen dan subsektor tanaman perkebunan rakyat 2,45 persen.
Baca Juga: Cisumdawu Harus Terhubung Bandara Kertajati Tahun Ini
Sedangkan subsektor tanaman hortikultura mengalami kenaikan sebesar 2,17 persen, subsektor peternakan 0,80 persen dan subsektor perikanan naik sebesar 1,27 persen.
Sementara untuk konsumsi rumah tangga di daerah perdesaan menurut Dyah Anugrah, mengalami inflasi 0,59 persen.
“Indeks yang dibayar petani untuk keperluan proses produksi, biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) pada Desember 2020 mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen,” terang Dyah Anugrah.
Baca Juga: Tepat Pukul 00.10 WIB Rumah Asep Nanang Ambruk
Dibandingkan dengan provinsi lain, menurut Dyah Anugrah, data BPS menyebutkan bulan November 2020 hanya DKI Jakarta dan Jawa Timur yang mengalami laju NTP secara positif.