Harga Gabah di Titik Terendah, Pemerintah Dituntut Intervensi

- 17 Juli 2021, 07:00 WIB
Petani di  Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, tengah menjemur gabah, akibat harga gabah mengalami anjlok petani memilih menahan gabah untuk tidak dijual.   
Petani di  Kelurahan Pasanggrahan, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, tengah menjemur gabah, akibat harga gabah mengalami anjlok petani memilih menahan gabah untuk tidak dijual.   /Portal Bandung Timur/hp.siswanti/

 

PORTAL BANDUNG TIMUR - Anggota Komisi IV DPR RI, Johan Rosihan merasa prihatin dengan anjloknya harga gabah di tingkat penggilingan dan petani. Bahkan pada Bulan April 2021 lalu harga gabah mencapai titik terendah dalam lima tahun terakhir.

"Saat ini terjadi surplus yang besar karena sejumlah sentra produksi telah memasuki masa panen. Namun kenyataannya harga gabah kering panen (GKP) masih tertahan di bawah harga pembelian pemerintah,” ujar Johan Rosihan sebagaimana dikutip Portal Bandung Timur dari laman dpr.go.id. Sabtu 1 Juli 2021.

Terhadap anjloknya harga gabah di tingkat petani tersebut, Johan Rosihan menyarankan agar pemerinah turun tangan dan melakukan intervensi kebijakan. Apalagi di saat pandemi seperti sekarang ini serta dalam upaya membangun rakyat terutama petani agar pasokan melimpah di tengah panen raya dapat tetap menguntungkan petani dan stabilitas harga gabah bisa terjamin.

Baca Juga: Hanya Ibadah Haji Pelaksanaan Ditentukan di Satu Titik, Harus di Makkah

Disampaikan Johan Rosihan, perbandingan rata-rata harga gabah pada Juni 2021 dengan tahun sebelumnya pada Juni 2020 lalu menunjukkan kurva penurunan. Di tingkat petani untuk kualitas GKP turun sebesar 3,7 persen dan untuk gabah kering giling (GKG) mengalami turun drastis sebesar 15,08 persen.

"Demikian juga dengan gabah luar kualitas mengalami penurunan sebesar 5,3 persen. Hal ini butuh perhatian serius pemerintah, agar stabilitas harga gabah bisa terjamin dan petani tetap diuntungkan,” ujar Johan Rosihan seorang Legislator dapil NTB.

Karenanya, Johan Rosihan mendorong pemerintah memperbaiki paket kebijakan harga dasar gabah atau beras. Pembelian pemerintah sebagai suatu kebijakan strategis pada masa pandemi untuk menstabilkan harga gabah di setiap wilayah sepanjang tahun.

 "Karena realitas di lapangan selalu ditemukan bahwa harga gabah di tingkat petani maupun di penggilingan selalu lebih rendah dari harga pembelian pemerintah. Insiden anjloknya harga gabah selalu terjadi pada saat musim panen, yang hal ini berakibat merugikan petani pada masa pandemi ini," tegas Johan Rosihan.

Baca Juga: Pungli di TPU Cikadut Kota Bandung, Insyaallah Tidak Terulang Lagi

Halaman:

Editor: Heriyanto Retno


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x